Wawali Jayapura Minta Warga Papua Tak Terprovokasi Isu Intimidasi dan Rasis
Merdeka.com - Warga Kota Jayapura dan Papua pada umumnya diajak untuk menahan diri dan tidak cepat terprovokasi dengan isu intimidasi dan rasisme yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mari, kita sebagai warga Kota Jayapura dan Papua untuk bijak sikapi masalah isu tersebut," kata Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru di Kota Jayapura, Papua, seperti dilansir Antara, Kamis (29/8).
Isu rasis dan intimidasi, kata dia, sudah ada pihak yang mengurusnya. Sehingga hal itu sudah sepatutnya tidak ditanggapi berlebihan yang bisa membuat kerukunan hidup jadi terganggu.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Kenapa honorer Jayapura protes? Mereka melakukan aksi pemalangan atau blokade jalan umum. Fakhiri, menegaskan akan menindak tegas oknum-oknum yang bertindak curang dalam proses seleksi penerimaan pegawai PPPK dan CPNS di Papua, sebagaimana yang menjadi polemik di Pemerintahan Kota Jayapura.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
"Mari kita dorong dan berikan kesempatan kepada aparat keamanan untuk bekerja sesuai tupoksinya, biarkanlah mereka yang mengurus hal itu," katanya.
"Pemerintah sudah mengambil langkah hukum untuk menindak para pelaku rasis, dan saya ajak mari kita tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks," katanya lagi.
Mengenai adanya isu yang belakangan ini beredar bahwa akan terjadi aksi demo besar-besaran di Kota Jayapura sehingga warga enggan beraktivitas, Rustan meminta agar warga bijak sikapi hal itu.
"Kami sudah gelar pertemuan Forkompimda bahas hal ini, harapannya warga bisa beraktivitas seperti biasa dan jangan ikut ikutan demo, mari kita hidup rukun, serahkan kepada pemerintah untuk mengatur hal itu," katanya.
Belakangan ini di Kota Jayapura diterpa isu akan terjadi aksi demo besar-besaran terkait aksi rasis yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Bahkan hari ini, beredar selebaran ajakan demo damai di beberapa titik di ibu kota Provinsi Papua pada Kamis (29/8) siang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaMenag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Desember kerap diperingati sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaTagar All Eyes On Papua viral sebagai bentuk protes penolakan pembangunan perkebunan sawit di Boven Digoel.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaUntuk posisi Pj gubernur Papua, sejumlah nama sudah beredar sejak dini. Tetapi dari nama yang beredar, tidak ada yang Orang Asli Papua (OAP).
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca SelengkapnyaSeorang jurnalis mendapat perlakuan tak menyenangkan saat meliput di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.
Baca Selengkapnya