Weni Tania Dicekik Pelaku hingga Tewas Sebelum Ditusuk Bambu
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan Weni Tania (21), D alias Japra (22) mengaku kalau aksi pembunuhan yang dilakukannya karena merasa cemburu. Di hadapan polisi dan wartawan, bahkan D mengaku menusukan sebilah bambu ke tubuh korban setelah sebelumnya ia terlebih dahulu mencekiknya.
D bercerita bahwa awalnya ia janjian dengan korban di sekitar lokasi penemuan jenazah Weni Tania di Kecamatan Sucinaraja pada Selasa (2/2) sore. Keduanya sempat ngobrol dan korban meminta balikan dengan pelaku karena sempat putus.
“Saya akhirnya mempertahankan hubungan. Saat saya tanya kalau dia selingkuh bagaimana, kata dia terserah saya saja,” ujar Japra di Mapolres Garut, Senin (8/2).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
Saat tengah ngobrol-ngobrol dengan pacarnya, D tiba-tiba emosi karena menduga pacarnya selingkuh. Emosi itu muncul saat korban tengah memainkan HP dan diduga tengah chatting dengan laki-laki lain di media sosial.
Saat itu, D pun mengaku langsung berdiri dan bergerak ke belakang korban. Korban yang saat itu tengah memainkan HP langsung dicekik.
“Sampai tidak bisa bernafas lalu saya lemparkan. Sesudah itu saya tusuk pakai bambu yang ada di kebun,” ucapnya.
D mengaku aksi pembunuhan tersebut ia lakukan pada Selasa (2/2) sore. Setelah melakukan aksi tersebut, D pun kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian.Ia mengaku tidak mengambil barang berharga milik korban. Selain itu, D memastikan bahwa dirinya tidak mendorong korban ke dasar sungai walau sempat bertemu di atas bukitan.
“Dia turun duluan ke bawah, saya nyusul pake motor,” katanya.
Sebelumnya, warga Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat (5/2) digegerkan penemuan sesosok mayat perempuan mengenaskan di semak-semak. Kapolsek Wanaraja, Polres Garut, Kompol Oon Suhendar menyebut bahwa mayat perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar.
"Ditemukannya tadi pagi oleh warga yang sedang mencari kayu bakar sekitar pukul 07.00," sebutnya.
Kepolisian Resor Garut pun akhirnya mengungkap misteri penemuan jenazah perempuan di tubuh tertancap bambu pada Jumat (5/2). Wanita yang kemudian diketahui bernama Weni Tania (21) warga Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut itu dipastikan merupakan korban pembunuhan.
Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, seorang terduga pelaku pembunuh Weni sudah ditangkap. Pelaku kini dibawa ke Mapolres Garut.
"Pelaku satu orang inisialnya D," kata Adi saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/2).
Kepolisian Resor Garut akhirnya mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan D (22) terhadap Wita Tania (21) yang jenazahnya dibuang di wilayah Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut. Berdasarkan pemeriksaan, D mengaku melakukan aksi pembunuhan itu karena rasa cemburu.
"Untuk modusnya sendiri, pelaku melakukan perbuatan tersebut karena merasa cemburu melihat korban selaku pacar dari pelaku chatting dengan laki-laki lain di media social. Pelaku mengira bahwa korban ini selingkuh sehingga pelaku mengambil keputusan untuk melakukan tindakan tersebut (pembunuhan),” kata Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, Senin (8/2).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaTersangka melakukan penganiayaan dengan menampar dan menarik kalung korban.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta terbaru kasus suami bunuh dan cor jasad istrinya di dalam rumah di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar
Baca Selengkapnya