Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Widya diikat, diseret, & dianiaya di lapangan oleh jawara Meruya

Widya diikat, diseret, & dianiaya di lapangan oleh jawara Meruya Lokasi penganiayaan mahasiswa di Meruya. ©2013 Merdeka.com/Al Amin

Merdeka.com - Sebuah lapangan kosong di Jalan H Juhri, Kompleks Pajak RT 006/08 Meruya Selatan, Hasanudin alias Pelor (40) dan Edi Sarwono alias Edi (37) digunakan dua jawara Meruya Selatan sebagai lokasi menganiaya Widya Pratna (22). Keduanya menyiksa korban karena dituduh mengajak anak Pelor, Alan (15) ke Puncak, Bogor, Jawa Barat tanpa izin.

Dari pantauan merdeka.com, Kamis (28/11), lapangan yang banyak ditanami pohon palem itu berada jauh dari pemukiman penduduk. Hanya ada satu bangunan panggung yang terbuat dari kayu di lahan kosong yang dikelilingi tembok itu.

Sambil dipapah dua orang kawannya, korban menunjukkan pohon yang digunakan kedua tersangka untuk menganiaya dirinya. Korban sendiri dianiaya dengan cara diikat kedua tangannya, dan kemudian digantung ke atas pohon.

"Itu tuh pak, yang itu pohonnya," tunjuk Widya di lokasi.

Kamis siang, satuan Polsektro Kembangan yang dipimpin Kapolsektro Kompol Herru Agus memimpin reka ulang. Dalam reka ulang tersebut, tiga teman korban memerankan Widya, Pelor, dan Edi.

"Di sini, tangan saya diikat ke belakang. Habis itu perut saya habis dipukulin. Kaki saya yang kena knalpot juga digerus sama Bang Pelor," ujar korban.

Pemuda yang biasa disapa Bodong ini mengaku, pada saat dianiaya, dirinya juga sudah berkali-kali meminta ampun kepada kedua tersangka. Namun, permintaan ampun itu tidak dihiraukan oleh keduanya.

"Berkali-kali saya minta ampun. Tapi Bang Pelor malah terus mukul perut saya. Ada kali puluhan kali."

Selain menggantung dan memukul korban, Pelor juga menyeret tubuh korban dalam kondisi tangan terikat. Saat disiksa tersebut, dirinya juga berkali-kali teriak minta ampun.

"Tapi percuma, teriakan saya enggak kedengeran. Waktu itu kan udah malam juga. Lagian juga jauh dari mana-mana," paparnya.

Kapolsektro Kembangan Kompol Herru Agus saat memimpin reka ulang mengatakan, pihaknya ingin memperjelas kronologis kejadian. Dirinya juga membenarkan pernyataan korban yang pada saat kejadian tidak ada warga yang mendengar teriakan korban.

"Tidak memungkinkan warga mendengar teriakan melihat kondisi yang jauh dari jalan," pungkas dia.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mabes Polri Turun Gunung Buru 3 DPO Pembunuh & Pemerkosa Vina Cirebon
Mabes Polri Turun Gunung Buru 3 DPO Pembunuh & Pemerkosa Vina Cirebon

Ahrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.

Baca Selengkapnya
Dalami Kasus Vina Cirebon, Polisi Periksa Linda yang Sempat Kesurupan
Dalami Kasus Vina Cirebon, Polisi Periksa Linda yang Sempat Kesurupan

secara umum materi pemeriksaan seputar hubungan antara Linda dan Vina.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Garut Diamuk Berandalan Bermotor di Malam Tahun Baru
Tiga Warga Garut Diamuk Berandalan Bermotor di Malam Tahun Baru

Tiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Peran Pegi Setiawan Otak Pembunuhan Vina Cirebon dan Rizki
Polisi Ungkap Peran Pegi Setiawan Otak Pembunuhan Vina Cirebon dan Rizki

Korban tak hanya dilempari, namun dikejar oleh para pelaku atas inisiasi Pegi Setiawan karena memiliki masalah.

Baca Selengkapnya
Tak Berikan Uang, Wanita Sopir Truk Batubara di Jambi Ditinju Preman
Tak Berikan Uang, Wanita Sopir Truk Batubara di Jambi Ditinju Preman

Peristiwa ini bermula ketika truk yang dikemudikan wanita itu diberhentikan oleh para pelaku pungli yang meminta sejumlah uang.

Baca Selengkapnya
Niat Menolong karena Teriakan di Rumah Jelita, 5 Orang Main Hakim Sendiri Keroyok Pemuda Berujung Tewas
Niat Menolong karena Teriakan di Rumah Jelita, 5 Orang Main Hakim Sendiri Keroyok Pemuda Berujung Tewas

Para pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.

Baca Selengkapnya
Tiga Waria di Padang Keroyok dan Cabuli Driver Ojol, Begini Kronologinya
Tiga Waria di Padang Keroyok dan Cabuli Driver Ojol, Begini Kronologinya

Kejadian tersebut berawal ketika korban hendak menjual gadgetnya kepada salah seorang pelaku.

Baca Selengkapnya
Sadis, Gerombolan Pemuda Keroyok hingga Lindas Kepala Perempuan di Sukabumi
Sadis, Gerombolan Pemuda Keroyok hingga Lindas Kepala Perempuan di Sukabumi

Sadis, Gerombolan Pemuda Keroyok hingga Lindas Kepala Perempuan di Sukabumi

Baca Selengkapnya
Jejak Kejahatan Madun Cs yang Begal Casis Polri
Jejak Kejahatan Madun Cs yang Begal Casis Polri

Polisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.

Baca Selengkapnya
Tiga Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo Pati Terancam 12 Tahun Penjara
Tiga Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo Pati Terancam 12 Tahun Penjara

Tiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.

Baca Selengkapnya
Pelajar Tewas Dikeroyok Enam Orang, Satu Pelaku Guru Karate
Pelajar Tewas Dikeroyok Enam Orang, Satu Pelaku Guru Karate

Naas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.

Baca Selengkapnya
Ajak Jalan Janda, Pemuda di Bekasi Kritis Dibacok Mantan Suaminya
Ajak Jalan Janda, Pemuda di Bekasi Kritis Dibacok Mantan Suaminya

Seorang pemuda di Bekasi, inisial AS (20) kritis di rumah sakit. Dia babak belur dihajar tiga orang pria di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya