Widya diikat, diseret, & dianiaya di lapangan oleh jawara Meruya
Merdeka.com - Sebuah lapangan kosong di Jalan H Juhri, Kompleks Pajak RT 006/08 Meruya Selatan, Hasanudin alias Pelor (40) dan Edi Sarwono alias Edi (37) digunakan dua jawara Meruya Selatan sebagai lokasi menganiaya Widya Pratna (22). Keduanya menyiksa korban karena dituduh mengajak anak Pelor, Alan (15) ke Puncak, Bogor, Jawa Barat tanpa izin.
Dari pantauan merdeka.com, Kamis (28/11), lapangan yang banyak ditanami pohon palem itu berada jauh dari pemukiman penduduk. Hanya ada satu bangunan panggung yang terbuat dari kayu di lahan kosong yang dikelilingi tembok itu.
Sambil dipapah dua orang kawannya, korban menunjukkan pohon yang digunakan kedua tersangka untuk menganiaya dirinya. Korban sendiri dianiaya dengan cara diikat kedua tangannya, dan kemudian digantung ke atas pohon.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Itu tuh pak, yang itu pohonnya," tunjuk Widya di lokasi.
Kamis siang, satuan Polsektro Kembangan yang dipimpin Kapolsektro Kompol Herru Agus memimpin reka ulang. Dalam reka ulang tersebut, tiga teman korban memerankan Widya, Pelor, dan Edi.
"Di sini, tangan saya diikat ke belakang. Habis itu perut saya habis dipukulin. Kaki saya yang kena knalpot juga digerus sama Bang Pelor," ujar korban.
Pemuda yang biasa disapa Bodong ini mengaku, pada saat dianiaya, dirinya juga sudah berkali-kali meminta ampun kepada kedua tersangka. Namun, permintaan ampun itu tidak dihiraukan oleh keduanya.
"Berkali-kali saya minta ampun. Tapi Bang Pelor malah terus mukul perut saya. Ada kali puluhan kali."
Selain menggantung dan memukul korban, Pelor juga menyeret tubuh korban dalam kondisi tangan terikat. Saat disiksa tersebut, dirinya juga berkali-kali teriak minta ampun.
"Tapi percuma, teriakan saya enggak kedengeran. Waktu itu kan udah malam juga. Lagian juga jauh dari mana-mana," paparnya.
Kapolsektro Kembangan Kompol Herru Agus saat memimpin reka ulang mengatakan, pihaknya ingin memperjelas kronologis kejadian. Dirinya juga membenarkan pernyataan korban yang pada saat kejadian tidak ada warga yang mendengar teriakan korban.
"Tidak memungkinkan warga mendengar teriakan melihat kondisi yang jauh dari jalan," pungkas dia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.
Baca Selengkapnyasecara umum materi pemeriksaan seputar hubungan antara Linda dan Vina.
Baca SelengkapnyaTiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaKorban tak hanya dilempari, namun dikejar oleh para pelaku atas inisiasi Pegi Setiawan karena memiliki masalah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini bermula ketika truk yang dikemudikan wanita itu diberhentikan oleh para pelaku pungli yang meminta sejumlah uang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut berawal ketika korban hendak menjual gadgetnya kepada salah seorang pelaku.
Baca SelengkapnyaSadis, Gerombolan Pemuda Keroyok hingga Lindas Kepala Perempuan di Sukabumi
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Bekasi, inisial AS (20) kritis di rumah sakit. Dia babak belur dihajar tiga orang pria di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Baca Selengkapnya