Wilayah Bandung masih diserbu banjir, apa kabar proyek danau buatan?
Merdeka.com - Danau buatan atau kolam retensi untuk kawasan Kabupaten Bandung masih dalam tahan proses di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera). Akibatnya, kawasan Cieunteung terus saja diserbu banjir tiap tahunnya.
Sekda Jabar Iwa Karniwa menjelaskan, proyek ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Diperkirakan proses konstruksi baru dapat dilakukan 2017 mendatang, setelah pembebasan lahan selesai.
"Danau buatan Cieunteung sudah masuk dalam revisi tata ruang wilayah Kabupaten Bandung. Sekarang sedang dalam proses pembebasan lahan," kata Iwa. di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (8/6).
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Perkembangan pembebasan lahan harus dilakukan mencapai 7 hektare. Dalam tahapan itu, kata Iwa, lebih kurang 200 kepala keluarga terkena dampak. "Sekarang (di lapangan) sedang dalam proses pembayaran. Di harapkan 2016 (pembebasan lahan) selesai terus dilanjutkan Detail Engineering Design (DED) dan 2017 kontruksi," ungkapnya.
Disinggung mengenai anggaran, dia mengungkapkan, itu berasal dari pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Kementerian PU-Pera. Sedangkan Pemprov Jawa Barat hanya membantu memfasilitasi proses pembangunannya.
"Anggarannya dari Kementerian PU-Pera melalui BBWS. Kami Pemprov Jabar mem-back up sepenuhnya pembangunan kolam retensi ini," tandasnya.
Dia menambahkan, untuk menyelesaikan banjir di Bandung Selatan tidak hanya bisa diselesaikan dengan pembangunan retensi saja. Tapi perlu juga dilakukan rekayasa seperti membuat sodetan di beberapa titik sungai.
"Ternyata itung-itungannya enggak cukup jika kolam retensi (danau buatan) saja. Maka saat kunjungan menteri diusulkan untuk ada sodetan," ujarnya.
Untuk diketahui, rencana pembangunan proyek retensi Cieunteung adalah salah satu upaya pemerintah demi menyelesaikan permasalahan banjir tiap tahun di kawasan Bandung Selatan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Bogor mengaku hanya bertugas mendata. Sementara pengalihan warga terdampak ataupun lokasi dan jalan yang terimbas itu kewenangannya Pemprov Jabar.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaKini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.687 warga atau 600 KK di Perumahan Garden City, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaBPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca Selengkapnya