Wiranto akui korban bencana Sulteng belum seluruhnya terima bantuan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto tak membantah apabila para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah belum seluruhnya mendapatkan bantuan.
Menurut Wiranto, hal ini dikarenakan sistem pengiriman bantuan ke masyarakat yang belum maksimal.
"Belum seluruhnya diterima, mengapa, karena sistem transportasi yang cukup berat. (Bantuan) ini kan karena ton-ton an, bukan kiloan," ungkap Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/10).
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
Wiranto mengatakan, tak mudah mengirimkan bantuan yang jumlahnya sangat banyak itu ke tengah masyarakat. Menurutnya, membutuhkan proses yang cukup lama untuk mengangkut bantuan dari pesawat hingga ke truk.
"Tiap ngangkut itu 20 ton, 30 ton, ternyata memang hambatan di lapangan, bongkar muat manual, mengangkut dari lapangan ke gudang manual, dari gudang ke truk manual," jelasnya.
Wiranto menambahkan, salah satu cara untuk memangkas waktu pengiriman bantuan adalah dengan menggunakan alat angkut mekanis bernama forklift. Jadi, kata dia, alat tersebut akan membantu proses pembongkaran barang dari pesawat ke truk pengangkut.
"Sekarang dari Amerika membantu dua forklift, Pak Wapres juga sudah memerintahkan Pelindo 1 mengirimkan forkliftnya. Mudah-mudahan dengan forklif yang terus menerus dateng ini, akan kemudian membuat permasalahan di lapangan menjadi berkurang," tutupnya.
Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PDIP Diah Pitaloka meminta kepada pemerintah untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan di kawasan terdampak gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Pasalnya masih banyak bantuan yang belum sampai kepada korban bencana alam.
Diah mengatakan, bantuan seharusnya segera didistribusikan kepada korban gempa dan tsunami. Dia mengingatkan, jangan sampai bantuan hanya menumpuk.
"Kemarin saya lihat masih banyak bantuan belum terdistribusi. Sehingga perlu dioptimalkan, dan peralatan berat seperti truk perlu ditambah. Ini harus jadi perhatian. Jangan sampai bantuan melimpah tapi korban tidak menerima," katanya, Jumat (12/10).
Dia mengungkapkan, masih butuh banyak relawan dari luar daerah untuk memperbaiki kawasan terdampak gempa dan tsunami. Sebab, korban masih menata diri usai kehilangan anggota keluarga dan harta benda.
"Perlu banyak relawan untuk kembali memulihkan Palu. Jangan sampai kesedihan ini terlalu berlarut. Sulawesi Tengah harus bangkit," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca Selengkapnya3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaKondisi geografis Sulsel yang perbukitan dan jalanan sempit membuat distribusi bantuan ke lokasi bencana terhambat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaBNPB Gelontorkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp2,5 miliar untuk Bencana di Sulsel, Berikut Rinciannya
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca SelengkapnyaBanjir bandang menerjang Kabupaten Agam Sumbar. Puluhan warga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat pada Jumat (14/7).
Baca Selengkapnya