Wiranto: Ancaman yang kita hadapi bukan dari luar, tapi dari dalam
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menghadiri Apel Akbar Pancasila dan Bela Negara bersama 5000 mahasiswa se-Sumatera Selatan di Lapangan Hijau UIN Raden Fatah, Palembang, Kamis (28/9).
Dalam acara tersebut, ia menyaksikan deklarasi yang dilakukan 5 ribu mahasiswa se-Sumsel yang merupakan perwakilan dari 23 Kampus untuk menjadi agen Pancasila dan Bela Negara.
"Tadi kita ikut menyaksikan bagaimana ikrar mereka yang tetap setia pada Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada NKRI, setia kepada Bhineka Tunggal Ika yang kemudian juga ada ikrar bela negara untuk bagaimana mereka sudah siap untuk setia membela negara dengan ideologi Pancasilanya," kata Menko Polhukam Wiranto dalam siaran persnya, Jumat (29/9).
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang dilakukan Ketua Pemuda Pancasila? 'Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.' 'Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,' kata Ali Imron
-
Apa makna dari kata-kata mutiara Pancasila? 'Pancasila adalah kompas moral yang menuntun kita menuju persatuan dan keadilan.'
-
Apa cita-cita anak Indonesia saat ini? Saat ini, cita-cita anak-anak Indonesia semakin bervariasi dan fleksibel. Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital sering kali memiliki impian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang berkaitan dengan teknologi, hiburan, dan kreativitas semakin diminati.
-
Siapa pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia? Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Apa janji Pramono Anung untuk siswa di Jakarta? Pramono menjanjikan memberikan sarapan gratis untuk siswa di Jakarta.
Sebelumnya Ketua Dewan Mahasiswa UIN Raden Fatah Herman Randjung yang mewakili para mahasiswa yang berasal dari 23 perguruan tinggi se-Sumsel itu menyatakan dalam ikrarnya untuk menolak radikalisme dan paham khilafah untuk masuk ke kampus-kampus mereka.
Sebagai bukti kesungguhan para mahasiswa, yang diwakilkan oleh 5 BEM dari kampus se-Sumsel, mereka menandatangani prasasti ikrar Pancasila dan Bela Negara yang antara lain menegaskan komitmennya menolak radikalisme dan paham khilafah masuk ke dalam kampus. Pada kesempatan tersebut, Wiranto juga turut menandatangani prasasti sebagai wujud dukungan dan apresiasi kepada komitmen para mahasiswa.
Wiranto mengatakan, pernyataan-pernyataan yang sangat heroik dari para mahasiswa tersebut menunjukan kesan bahwa anak muda sekarang sudah mulai luntur pemahaman Pancasila dan bela negara itu tidak benar. Sebaliknya, para anak muda tersebut sangat bersemangat, sangat berdisiplin, berdiri dari pagi sampai siang mendengarkan berbagai masukan tentang Pancasila dan bela negara hingga tidak bergeming.
"Bahkan saya minta mereka duduk, itu karena saya merasa bahwa kita punya satu semangat yang sama dan merupakan satu semangat yang tentu dijiwai oleh anjuran Presiden Jokowi untuk kita mulai melaksanakan revolusi mental secara sungguh-sungguh," kata Menko Polhukam Wiranto.
Menurut Menko Polhukam, UIN Raden Fatah di Palembang ini sudah bisa menjadi satu bagian untuk memelopori para mahasiswa untuk bersemangat kembali memasukan Pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan warisan pendahulu bangsa, sekaligus mengobarkan semangat bela negara.
Sehingga, tatkala mereka merasa betul-betul mencintai dan menyayangi negeri ini, tatkala di lubuk hati yang paling dalam sudah ada semangat untuk membela negeri ini, dan pada saat mereka sudah merasa bahwa di negeri ini tidak ada lagi sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh siapapun, direbut oleh siapapun, diganggu oleh siapapun untuk generasi penerus maka sebenarnya bela negara itu sudah berhasil ditumbuhkan kembali.
"Karena ancaman yang kita hadapi kebanyakan bukan dari luar tetapi juga dari dalam dengan adanya kemajuan teknologi informasi, dengan adanya kebebasan untuk melakukan satu komunikasi dengan elemen masyarakat, maka kalau kita tidak memiliki kekuatan bela negara, tidak memiliki kesayangan untuk negeri ini maka kita bisa ikut-ikutan untuk merusaknya dengan berbagai hoax, ujaran kebencian yang membuat kita tidak satu sebagai bangsa," kata Menko Polhukam Wiranto yang juga didampingi Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnaen.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Rektor UIN Raden Fatah Muhammad Sirozi serta seluruh mahasiswa UIN Raden Fatah yang telah memprakarsai apel ini. Ia berharap daerah lain juga akan melakukan hal serupa.
"Saya memberikan apresiasi ke Pak Rektor dan teman-teman mahasiswa UIN Raden Fatah yang telah memprakarsai apel ini yang menandakan bahwa gerakan ini sudah dimulai di Palembang dan Sumatera Selatan," kata Menko Polhukam Wiranto. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaDia menyebut jika Indonesia kembali merana. Namun bukan karena penjajahan, melainkan 'Dinasti Kurawa'.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan mahasiswa di masa depan jangan menjadi antek asing
Baca SelengkapnyaSri Yunanto mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebagai mantan tentara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaDalam acara tersebut, Prabowo memberi semangat untuk mahasiswa-mahasiswa baru.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaKehadiran Prabowo di hadapan mahasiswa baru UPN Veteran Jaya disambut riuh.
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya sering meneriakkan kata merdeka.
Baca Selengkapnya