Wiranto Disarankan Datang Saat Proses Pemadaman Karhutla Bukan Ketika Asap Habis
Merdeka.com - Pegiat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Tengah merespons pernyataan Menko Polhukam Wiranto, yang menyebut kabut asap tidak separah pemberitaan media, saat dia berada di Riau. Menurut Walhi, kualitas udara tercemar kabut asap di Kalteng misalnya, tidak bisa disepelekan.
Direktur Eksekutif Walhi Kalteng Dimas Hartono mengatakan, kualitas udara kota Palangka Raya di angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 300, hal ini menandakan cukup parah.
"Bahkan beberapa hari lalu menyentuh angka 2.000. itu tidak bisa disepelekan," kata Dimas ditemui wartawan di Palangka Raya, Kamis (19/9).
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
Bahkan, lanjut Dimas, Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengungkap 11 ribu warga Kalimantan Tengah terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). "Sebenarnya dari beberapa kementerian keluarkan data, KLHK juga. Konyol sekali kalau dia (Menko Polhukam Wiranto) nyatakan berita media berlebihan," sebut Dimas.
Diterangkan Dimas, data kementerian itu menunjukkan realita kualitas udara akibat kabut asap Karhutla tidak baik bahkan berbahaya. "Jangan dilihat hanya di satu titik saja. Seringlah beliau (Wiranto) baca yang dikeluarkan kementerian terkait imbas Karhutla," ungkap Dimas.
Sementara, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya Mardiansyah meminta, Wiranto tidak datang ke daerah terpapar asap, di saat kabut asap sudah mereda. "Kalau datang meninjau mestinya jauh hari. Ikut merasakan petugas padamkan Karhutla, di tengah kabut asap. Jangan datang ketika asap sudah habis," kata Mardiansyah.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto angkat bicara soal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), usai memantau kondisi Riau, Selasa (18/9), bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan jajaran kementerian dan lembaga lainnya. Dia menceritakan kondisi di Riau.
"Kemarin waktu kita di Riau, tidak separah yang diberitakan. Jarak pandang masih bisa, pesawat masih mendarat, masyarakat banyak yang belum pakai masker. Kita pun tidak pakai masker. Jarak pandang pada saat siang masih jelas, awan-awan terlihat," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Rabu (18/9).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaRakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung sebelumnya meninjau langsung proses penanganan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
Baca Selengkapnya"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPencegahan ini sekaligus untuk menghindari dampak buruk terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca Selengkapnya