Wiranto ingatkan umat Islam agar tidak mudah terpengaruh internet
Merdeka.com - Aksi teror di Tanah Air kembali terjadi. Pekan lalu, tepatnya pada Hari Raya Idul Fitri, Minggu, 25 Juni 2017 dua pria tak dikenal menyerang pos penjagaan pintu keluar di Markas Polda Sumatera Utara, di Kota Medan sekitar pukul 03.00 WIB. Akibatnya, seorang polisi menjadi korban penikaman.
Kemudian pada 30 Juni 2017 aksi teror kembali menyerang dua anggota Brigade Mobil (Brimob) di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, pelaku teror di dua lokasi itu sebetulnya dipengaruhi internet.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
"Mereka belajar dari internet. Mereka dipengaruhi oleh internet. Mereka dibrainwash oleh internet," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7).
Wiranto menegaskan, aksi itu murni dilakukan secara tunggal. Artinya pelaku bukan bagian dari jaringan teror.
"Bukan dalam konteks jaringan tapi dalam konteks gerakan perorangan yang disinyalir terpengaruh adanya satu internet," terangnya.
Mantan ajudan Presiden Soeharto ini menyadari, aksi teror tersebut menjadi bahan evaluasi agar pengamanan terus diperketat.
Di samping itu, aksi teror menjadi pengingat bagi umat Islam di Tanah Air agar tidak mudah terpengaruh internet.
"Kita usahakan agar ke depannya sistem pengamanan individual ini bakal kita laksanakan," tutup Wiranto.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan soal bahaya judi online dan peretasan situs yang makin canggih
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada pemakaian gadget mengingat pemasaran judi online memanfaatkan perantara gadget.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan kebijakan yang memandu penggunaan AI hingga ranah praktis.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaMenteri Nasaruddin percaya masyarakat bisa memproteksi dirinya dari judi online bila memiliki kesadaran moral, spiritual.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan mengatakan saat ini judi online sudah masuk kategori darurat.
Baca Selengkapnya