Wiranto Minta Pemda dan Aparat Beri Jaminan Keamanan Pendatang di Wamena
Merdeka.com - Ribuan pendatang berbondong-bondong mengungsi dari Wamena ke Jayapura, Papua. Mereka merasa terancam dengan kerusuhan yang beberapa kali terjadi. Total 33 orang meninggal dunia. Mayoritas korban adalah perantau.
"Situasi kondusif di Papua dan Papua Barat, ada risiko diselesaikan dengan pengungsian dari Wamena banyak pendatang merasa tak aman dan minta diungsikan ke Jayapura," kata Wiranto di kantornya, Senin (30/9).
Menurut Wiranto, para pendatang adalah para pelaku ekonomi yang gerakan roda perekonomian daerah di Papua, termasuk Wamena. Untuk itu perlu jaminan keselamatan agar mereka tidak berbondong-bondong kembali ke daerah asalnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa penyebab kepunahan massal? Transisi ini ditandai dengan kondisi iklim yang berubah-ubah, mengalami kekacauan total yang berdampak pada kepunahan banyak spesies.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
"Baik dari pemuka agama, kepala adat, Pemda, aparat untuk meminta mereka tidak pulang ke daerah masing-masing dengan jaminan keamanan. Dilanjutkan aktivitasnya agar ekonomi daerah tidak lumpuh," ujar Wiranto.
Menurutnya, untuk meringankan kehidupan para pengungsi agar tak terlantar bahan makanan hingga saat ini cukup. Menteri kesehatan juga menjamin pengungsi tidak terkena penyakit.
"Kita butuhkan sekarang agar ada kesadaran masyarakat kita, Bhineka Tunggal Ika di daerah maupun di NKRI. Kita mengenal toleransi antarsuku, agama, sosial di masyarakat. Jangan sampai itu kita kacaukan sendiri," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan korban kebakaran di Manggarai itu tampak beristirahat dengan beralaskan kardus.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda dua distrik yakni Lambewi dan Agandugume.
Baca SelengkapnyaDia akan berkunjung ke Aceh untuk melihat langsung kondisi pariwisata.
Baca SelengkapnyaTerbaru, teror KST terjadi di Puncak Ilaga, Minggu (12/11) pukul 16.30 WIT.
Baca SelengkapnyaJumlah minoritas Muslim Myanmar yang tiba di Aceh mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca Selengkapnya