Wiranto Minta Polisi Tindak Tegas Penyebar Radikalisme
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengingatkan semua pihak untuk menjaga suhu politik menjelang Pileg dan Pilpres 2019. Wiranto berharap masyarakat tetap tenang, damai dan rukun.
"Kita ini kan masuk tahun politik, ya orang mengatakan tahun politik itu kondisi hangat-hangat panas, jangan sampai mendidih," ujar Wiranto seminar KPI di Jakarta Pusat, Senin (26/11).
Pesan Wiranto ini untuk menyikapi rilis dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyebut ada 50 penceramah yang terpapar paham radikalisme karena menyebarkan ujaran kebencian di masjid-masjid. Dia mengajak semua pihak untuk ikut berperan aktif menjauhkan lingkungan tempat tinggal dari paham radikalisme.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Kenapa Cak Imin kaitkan AMIN dengan larangan kampanye di masjid? 'Amin,' jawab masyarakat. 'Singkatannya apa AMIN? Anies-Muhaimin. Jadi ono (ada) yang salat, sing nggak seneng (yang nggak suka) sama AMIN, moso (masak) 'waladdolin qobul' nggak mungkin. Nggak mungkin,' ucap Cak Imin.
-
Siapa yang memberikan wejangan? Video seorang ibu yang memberikan wejangan kepada putrinya agar hidup hanya dengan suaminya dalam satu rumah mendadak viral di media sosial.
-
Siapa pencetus aliran Wahabi? Aliran ini dicetuskan pertama kali oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi, yang lahir pada tahun 111 5 H/17 03 M di kota kecil Uyainah Najed, Arab.
"Di sini dibutuhkan kesadaran dan kearifan kita semua untuk tidak membuat kisruh negeri ini. Seperti misalnya, ada berita ada beberapa masjid yang terpapar radikalisme ya kita tinggal jaga saja. Kalau ada kegiatan-kegiatan yang kira-kira menjurus ke radikalisme lapor saja polisi. Ada aturan mainnya, ada UU nya, ada hukumnya," katanya.
Mantan Panglima ABRI ini meminta aparat keamanan menindak tegas siapapun yang melakukan tindakan menjurus radikalisme dan mengganggu keamanan serta kerukunan bangsa. Ini harus dilakukan untuk menghindari potensi perpecahan bangsa.
"Nilai yang harus kita bayar untuk sesuatu kekacauan itu mahal, jangan sampai kita ke sana. Jadi kalau ada langkah-langkah aparat keamanan yang keras yang tegas itu bukan karena kita kejam bukan, tapi menjaga betul warisan dari para pendahulu kita berupa negeri yang aman damai dan bersatu. NKRI harga mati," tegasnya.
Wiranto mengingatkan, Sistem Demokrasi memang menjamin kebebasan. Namun tetap ada batasan dan aturannya. Sebab, jika tidak diatur maka negeri ini akan kacau. Sehingga, kebebasan itu tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaBNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca Selengkapnya