Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wiranto: Pilihan Boleh Berbeda, Tetapi Kebersamaan Harus Tetap Terjaga

Wiranto: Pilihan Boleh Berbeda, Tetapi Kebersamaan Harus Tetap Terjaga Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Masyarakat Indonesia beberapa hari lagi akan melakukan pemilihan umum pada 17 April 2019 mendatang. Karena, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ini akan dilangsungkan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Pemilu bukan merupakan ajang atau arena untuk memecah belah bangsa.

"Pemilu bukan arena kita untuk pecah, Pemilu bukan tempat kita untuk saling menghujat, saling memfitnah, apalagi saling menjatuhkan. Pemilu hanya kewajiban konstitusional 5 tahun sekali untuk mengadakan arena untuk memilih pemimpin, bukan mengadu pemimpin. Pemimpin tidak diadu tetapi dipilih," katanya di Grand Hotel Paragon, Jakarta Barat, Rabu (27/3).

Menurutnya, tak ada alasan bagi masyarakat untuk saling menghujat lawan politiknya satu sama lain. Terlebih, saat ini para pasangan calon presiden-wakil presiden sedang menampilkan rekam jejaknya pada masyarakat.

"Dia tidak saling berhadapan, tetapi berhadapan dengan publik, untuk menampilkan pengalamannya, menampilkan track recordnya, menampilkan perilakunya, kompetensinya, integritasnya, untuk ditonton masyarakat, dilihat masyarakat dan dipilih masyarakat," ujarnya.

"Jadi tidak ada alasan sebenarnya, dalam Pemilu itu berseteru satu orang dengan yang lain," sambungnya.

Mantan Panglima ABRI ini pun mengungkapkan, dirinya pernah mendengar adanya satu keluarga yang saling bermusuhan karena beda pilihan capres-cawapres.

"Adiknya milih nomor 2 dan kakaknya nomor 1 lalu tidak saling berbicara, bermusuhan. Ini aneh dan pertunjukan paling aneh di dunia. Dengan berbeda kok kebersamaannya digerus atau terganggu," ungkapnya.

Wiranto ingin, meskipun adanya beda pilihan capres-cawapres tapi tetap harus menjaga kebersamaannya. Terlebih jika masih mempunyai hubungan darah yang sama atau keluarga.

"Pilihan boleh berbeda, tetapi kebersamaan harus tetap terjaga. Beda pilihan biasa, yang satu senang dengan potongan itu, yang sini suka potongan ini, tidak apa-apa, biarkan saja. Yang penting jangan berkelahi, jangan memaksakan kehendak," pungkasnya. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen PDIP Jawab Kedekatan Gibran dengan Prabowo Subianto
Sekjen PDIP Jawab Kedekatan Gibran dengan Prabowo Subianto

Beredar kabar Gibran menjadi nama yang paling serius dipertimbangkan. Prabowo menegaskan semua dalam pertimbangannya dan masih harus dilihat lagi lebih jauh.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran

Dia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi

Hubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Bocorkan Rahasia Minta Gibran Jadi Cawapres: Dinasti Apa Salahnya?
VIDEO: Prabowo Bocorkan Rahasia Minta Gibran Jadi Cawapres: Dinasti Apa Salahnya?

Prabowo menegaskan majunya Gibran bukan politik dinasti.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jangan Sampai Capres Sudah Ngopi Bareng, di Bawah Masih Ribut
Jokowi: Jangan Sampai Capres Sudah Ngopi Bareng, di Bawah Masih Ribut

Jokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Setelah Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Kontroversi Setelah Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya mengumumkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang bakal diusung di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Dulu Saya Tahu Emak-Emak Banyak Kecewa Saya Gabung Jokowi
Prabowo: Dulu Saya Tahu Emak-Emak Banyak Kecewa Saya Gabung Jokowi

Menurut dia, persaingan di dalam kompetisi hal yang wajar tetapi tidak boleh berujung permusuhan.

Baca Selengkapnya
Paslon 01 & 03 Disebut Makin Harmonis, TKN: Di Grassroot Mesra dengan 02
Paslon 01 & 03 Disebut Makin Harmonis, TKN: Di Grassroot Mesra dengan 02

"Di elite, mereka boleh mesra dan harmonis, tapi di grassroot ya kalau kita lihat atmosfernya malah mereka mesra dengan 02."

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Bela Gibran Saya Dulu Dibilang Jenderal Termuda karena Menantu Pak Harto
VIDEO: Prabowo Bela Gibran Saya Dulu Dibilang Jenderal Termuda karena Menantu Pak Harto

Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto membela Gibran Rakabuming

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Saat Ini Ada Teman Jadi Lawan, Lawan Jadi Banyak
Puan Maharani: Saat Ini Ada Teman Jadi Lawan, Lawan Jadi Banyak

Puan sempat meragukan informasi terkait Gibran yang bakal jadi cawapres Prabowo.

Baca Selengkapnya
Bambang Pacul Bongkar Penyebab Hubungan PDIP dan Jokowi Renggang: Ada Putranya jadi Cawapres
Bambang Pacul Bongkar Penyebab Hubungan PDIP dan Jokowi Renggang: Ada Putranya jadi Cawapres

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.

Baca Selengkapnya