Wiranto sebut ada pemodal mendanai dugaan aksi makar
Merdeka.com - Pihak kepolisian menduga ada pemodal di balik rencana aksi makar melibatkan beberapa tokoh nasional. Hingga saat ini, kepolisian belum mengungkap siapa pemodal itu. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan pemodal di balik rencana aksi makar belum bisa dibuka kepada publik.
"Ya enggak bisa dong, itu kan temuan-temuan seperti itu enggak terus kemudian setiap jam dilaporkan ke publik. Ada beberapa informasi yang kemudian belum layak untuk disampaikan ke publik ya enggak usah disampaikan," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/12).
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata ini memastikan kepolisian terus menelusuri siapa pemodal rencana aksi makar tersebut. Dia yakin kepolisian akan menemukan penyokong dana itu.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
"Ada cara-cara kepolisian untuk kemudian menghubungkan satu laporan ke laporan yang lain, satu informasi ke informasi yang lain. Itu memang cara-cara kepolisian untuk bagaimana bisa menggali bukti-bukti lebih jauh lagi," tegasnya.
Terakit penangkapan delapan aktivis, Wiranto menegaskan, tindakan kepolisian karena melihat ada indikasi makar. "Karena belum terjadi maka indikasi-indikasi ke arah sana (makar). Itu polisi sudah mendapatkan informasi ada bukti-bukti maka kemudian mengambil satu langkah-langkah seperti itu (menangkap)," kata Wiranto.
Wiranto mengingatkan publik tidak menyalahkan pihak kepolisian dalam kasus ini. Dia yakin, penangkapan dilakukan berdasarkan bukti yang jelas. Dia juga meminta publik bersabar dan menunggu keputusan pihak kepolisian dalam kasus tersebut.
"Kelanjutannya kita tunggu nanti, bagaimana kepolisian menampilkan bukti-bukti atau penyelidikan untuk dilanjutkan ke penyidikan. Kalau ternyata tidak terbukti ya tentunya tidak akan dilanjutkan ke penyidikan," jelas dia.
Polda Metro Jaya mengamankan 11 orang dari sejumlah tempat yang berbeda pada Jumat (2/12). Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka. Delapan orang diduga hendak melakukan makar sementara tiga lainnya diduga menghina Presiden Jokowi dan pemufakatan jahat.
Kesebelas orang itu beberapa di antaranya yakni Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas, Eko Suryo Santjojo, Adityawarman Thahar, Firza Huzein, Alvin Indra, Jamran, Rizal Kobar dan Ahmad Dhani. Setelah menjalani pemeriksaan, delapan orang dilepas dan tiga orang ditahan. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Budi Gunawan memastikan tidak akan membiarkan Polri diintervensi oleh pihak manapun dalam menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKejagung mengakui, penyidik masih mempertimbangkan belum perlunya pemeriksaan lanjutan bagi Dito Ariotedjo.
Baca SelengkapnyaTrunoyudo masih enggan mengulas lebih jauh penanganan dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan PON XXI di Aceh dan Sumut.
Baca SelengkapnyaMayoritas dari mereka adalah pejabat di lingkungan Pemkot Palembang dan pengurus PMI.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaAgenda pemeriksaan Airlangga dilakukan pada Senin pekan depan setelah sebelumnya mangkir.
Baca SelengkapnyaApabila ada perkembangan baru terkait penyidikan kasus ini, maka kejagung akan menyampaikan kepada media
Baca SelengkapnyaWapres menekankan pengungkapan sosok "T" tersebut penting agar tidak menimbulkan polemik di publik
Baca SelengkapnyaAirlangga bakal memenuhi panggilan ini pada pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaImbauan itu disampaikan TKN Prabowo-Gibran karena mulai beredar motif tersangka menembak Muarah karena perbedaan afiliasi politik.
Baca SelengkapnyaSatgas dari Bareskrim Polri bertolak ke lokasi penyelenggeraan PON XXI Aceh-Sumut pada Kamis, 12 September 2024.
Baca Selengkapnya