Wiranto Sebut Pemberontak Papua Orang Tersesat, jika Insaf NKRI Pasti Menerima
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan Indonesia selama ini tidak pernah berkompromi dengan kelompok pemberontak di Papua. Hal ini dikatakan Wiranto terkait pembunuhan yang dilakukan kelompok pemberontak di Papua kepada 20 pekerja Trans Papua di Kabupaten Nduga, beberapa waktu lalu.
"Kita tidak pernah kompromi sebenarnya dengan kelompok itu. Tidak ada satu kesetaraan antara negara yang sah NKRI dengan kelompok-kelompok seperti itu, apa kelompok kriminal atau kelompok yang menentang keberadaan NKRI. Kita enggak pernah menempatkan kita sejajar dengan mereka," jelas Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat, Senin (17/12).
Menurut dia, pemerintah memandang kelompok seperti itu sebagai orang yang tersesat. Wiranto menuturkan pemerintah Indonesia akan menerima dengan tangan terbuka apabila kelompok penentang NKRI itu ingin kembali ke Ibu Pertiwi. Namun, tidak dengan cara negosiasi.
-
Apa kesepakatan Prabowo dengan KWI? 'Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,' kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
"Sebagai negara yang berdaulat dan demokrasi akan menerima kalau mereka insaf, kita akan terima kalau mereka sadar. Tapi tidak dalam bentuk negosiasi. Tidak ada negosiasi antara pemerintah dengan kelompok seperti itu," tegasnya.
"Jadi kita masih pakai persuasif tapi tegas, persuasif juga tegas. Kita negara berdaulat, punya angkatan bersenjata yang tugasnya untuk menjaga kemanan nasional," sambung Wiranto.
Polri telah memetakan pergerakan para pemberontak yang membunuh belasan pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, itu. Diketahui, Egianus Kogoya (EK) bukan pimpinan tertinggi di kelompok Kodap III Ndugama tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, ada beberapa orang yang aktif sebagai komandan di lapangan. Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang panglima berinisial PU.
"Salah satu pelakunya yang mengomandoi langsung di lapangan adalah EK. Di atasnya kita sudah berhasil mengidentifikasi panglimanya juga atas nama PU," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/12).
PU diketahui ikut merestui pembantaian terhadap para pekerja proyek Trans Papua dan penyerangan pos TNI di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua awal Desember 2018. PU, kata Dedi, mendapatkan dukungan dari kaki-kaki di bawahnya yang dipimpin oleh panglima-panglima kecil.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaKeputusan ini menunjukkan bahwa negara-negara Melanesia dan Pasifik mengakui kedaulatan Indonesia atas Papua dan menolak upaya separatisme yang dipimpin Benny
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu.
Baca Selengkapnya"Kita harus bersatu. Pemimpin-pemimpin kita punya akhlak kesetiaan, bukan pagi tempe, sore tahu," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca Selengkapnya"Itu akan diputuskan dalam ibu Megawati Soekarnoputri termasuk di dalam kongres yang akan datang," kata Hasto
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaKapten Phillip sudah diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (21/9) malam. Kondisinya sehat meski sudah disandera sejak Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP akan memberikan dukungan kebijakan politik negara yang sesuai dengan perintah Konstitusi.
Baca Selengkapnya