Wiranto tegaskan pemindahan Ba'asyir karena pertimbangan kemanusiaan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Wiranto) mengatakan pertimbangan pemindahan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir ke lapas kawasan Jawa Tengah agar dekat dengan keluarga. Pemerintah juga akan memberikan fasilitas medis yang penuh untuk Ba'asyir.
"Yang bersangkutan sudah tua, kesehatannya sudah menurun maka tentunya pertimbangan kesehatan agar tetap sehat di penjara ini di tahanan yang utama. Sehingga apapun yang terjadi yang bersangkutan harus dapat fasilitasi upaya medical, bahkan kalau perlu dengan heli bawa ke RS," ucap Wiranto saat ditemui di KPU RI, jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).
Artinya, kata Wiranto, pemerintah tetap memperhatikan sisi kemanusiaan tanpa mengabaikan hukuman yang dijalani. Lanjut Wiranto, jika dipindah Ba'asyir juga lebih mudah dibesuk karena dekat dengan keluarga. Pengawasannya pun tetap sama seperti di rumah tahanan.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang tanggapi pernyataan Ganjar? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa yang diusulkan Mentan Amran ke Presiden? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan kepada presiden penambahan kuota pupuk bersubsidi.
"Jadi spekulasi akan ada tahanan rumah, ada amnesti grasi sementara tidak ada. Saya harap selesai jangan terus dimunculkan," ucap Wiranto.
Presiden Joko, kata Wiranto, juga setuju dengan pertimbangan kemanusiaan. "Hasil rakor di Kemenko Polhukam kita lanjutkan lapor ke Presiden, maka Presiden pesannya adalah pertimbangan kemanusiaan," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar memastikan akan mengawal kasus penganiayaan relawan oleh anggota TNI.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, rakyat saat ini mengharapkan timbulnya kesadaran hukum yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Padjaitan agar kabinet Prabowo-Gibran tak diisi oleh orang toxic.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membahas sejumlah hal yang dianggap menjadi masalah oleh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Sulteng
Baca SelengkapnyaHasto menilai, perlu ada evaluasi kala memasuki masa transisi.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSalah satunya Menkumkam Yasonna Laoly yang digantikan oleh Supratman Andi Atgas, politisi Partai Gerindra.
Baca Selengkapnya