Wiranto: Yang disalahkan teroris, jangan malah aparat!
Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto mengatakan Rapat Koordinasi Khusus yang digelar hari ini untuk mengingatkan semua lembaga dan Kementerian agar bisa bersama-sama berperan menangani masalah terorisme.
Rapat tersebut dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menkum HAM Yasonna H Laoly, Menkominfo Rudiantara, Jaksa Agung HM Prasetyo, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Kepala BNPT Suhardi Alius, Dirjen Otda Kemendagri Soemarsono, Sekjen Wantanas Letjen TNI Doni Monardo, Dirjen Lapas Kumham Sri Puguh dan beberapa pejabat lembaga lainnya.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Siapa yang pantas disalahkan? Aku memberikan seluruh hatiku padamu, tapi kau malah memilih untuk mengkhianatiku.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
"Rapat tadi sebenarnya untuk melakukan kerja sama yang ketat, erat, dan baik. Sehingga ada satu kesadaran, siapa berbuat apa, dengan cara apa, kapan dan bagaimana, sehingga semuanya sudah bisa ambil bagian. Jadi bagaimana kita membangun kebersamaan dalam rangka melawan aksi terorisme. Kita tahu sebentar lagi kita punya event nasional yang penting dan itu harus kita amankan bersama," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Jumat (18/5).
Dia hanya mengingatkan kembali, agar tidak ada yang perlu saling menyalahkan. Yang perlu disalahkan itu terorisme.
"Yang kita salahkan adalah terorisme itu. Jangan menyalahkan aparat kita, tetapi harus kita bangun kalau ada yang enggak beres dan benar. Ayo kita ingatkan, kita bantu, agar semuanya jadi baik," jelas Wiranto.
Karena itu, dengan banyak event besar yang menanti dan akan digelar di Indonesia, dia meminta semua pihak turut mengamankan.
"Itu harus kita amankan bersama. Yang penting adalah jangan kita saling salah menyalahkan diantara kita. Jangan menyalahkan teman kita, aparat kita, tapi harus kita bantu. Kalau ada yang tidak beres, tidak benar ayo kita ingatkan. Kita bantu. Agar semuanya menjadi baik, menjadi sempurna," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyinggung soal netralitas ini untuk BIN.
Baca Selengkapnya“Mengapa Bu Mega menyampaikan hal itu, sebenarnya memang karena rasa sayang terhadap institusi TNI dan Polri," kata Hasto
Baca SelengkapnyaFadil menjelaskan, netralitas anggota Polri tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto setiap menjelang Pemilihan Presiden.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.
Baca Selengkapnya“Mendorong Kapolda metro Jaya Irjen Karyoto menunda sementara proses hukum terhadap Aiman Witjaksono," kata Ketua IPW
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaMaruli meminta bila benar ada anggota TNI yang mengintervensi dalam Pemilu agar segera dilaporkan lengkap dengan buktinya
Baca Selengkapnya