Wisata di Sungai Kalibendo, Satu Keluarga Diterjang Air Bah
Merdeka.com - Peristiwa naas menimpa sebuah keluarga yang sedang berlibur ke kawasan wisata sungai Kalibendo yang ada di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka hanyut diterjang air bah.
Akibat peristiwa ini, satu orang meninggal dunia dan seorang bayi belum ditemukan. Sedangkan tiga orang anggota keluarga tersebut berhasil diselamatkan. Peristiwa ini terjadi ketika keluarga tersebut sedang menikmati aliran air yang ada di Sungai Kalibendo, persisnya di bawah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Licin dengan Kecamatan Glagah.
"Saat itu aliran air sedang tidak deras, jadi mereka mandi-mandi di pinggir sungai. Kemudian turun hujan, sehingga mereka berteduh di bawah jembatan. Tiba-tiba datang air bah dengan kecepatan tinggi sehingga mereka tersapu aliran air," kata Kapolsek Glagah, AKP Imron saat dikonfirmasi pada Minggu (29/11).
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
Warga yang mengetahui peristiwa itu lalu berusaha menolong keluarga malang ini. Sang bapak, Mario Wahyudi Oktavian (38), beserta dua anaknya, Kenzie Jagat Tirta (9) dan Almeera Raisa Hanum (3) berhasil diselamatkan. Mereka dievakuasi sekitar 50 meter dari titik awal.
Adapun sang ibu, Linda Swantika (31) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sedangkan putra bungsu, Raden Adipati Wirabumi (1) yang masih berusia satu tahun, hingga kini belum ditemukan.
Hingga berita ini diturunkan, operasi gabungan masih dilakukan untuk mencari keberadaan bayi tersebut. Pencarian dilakukan oleh Tim SAR yang terdiri dari BPBD Banyuwangi, Basarnas, TNI/Polri dengan dibantu oleh warga sekitar.
"Sebenarnya sebelum kejadian, mereka sudah diingatkan oleh petugas keamanan yang ada di perkebunan tersebut. Tetapi korban masih ada di lokasi itu," jelas Eka Muharram, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, saat dikonfirmasi terpisah.
Peringatan dilakukan oleh satpam perkebunan sekitar satu jam sebelum kejadian, yakni sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, petugas keamanan yang melintasi jembatan, sudah mengingatkan agar keluarga tersebut tidak berteduh di bawah jembatan. Sebab, usai hujan deras, biasanya air sungai akan meluap atau banjir.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi bernama Bripka Ahmad Rifai dan Bripka Kur Anyelus Say, menjadi pahlawan setelah berhasil menyelamatkan seorang anak.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca Selengkapnya