Wisata ke Bali Wajib Swab Test, Para Pengusaha Pasrah
Merdeka.com - Demi mencegah penularan Covid-19, Pemerintah sepakat mewajibkan seluruh wisatawan di Bali test Swab PCR. Kebijakan ini membuat sejumlah pelaku usaha teriak. Tak sedikit orang yang membatalkan wisata karena aturan itu.
General Manager of Marketing Communications & Event Obyek Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, Andre R Prawiradisastra memaklumi aturan itu. Meski berdampak pada pemasukan lokasi wisata.
"Kita, memang sebagai tempat wisata mendukung apapun keputusan pemerintah. Apalagi, untuk kepentingan bersama, apakah kita menjadi hilang harapan, iya. Karena apa? Kita baru buka dan (tahun) ini menjadi momen yang pas untuk kita bisa menerima pengunjung, kemungkinan itu akan menurun," kata Andre, saat dihubungi, Kamis (17/12).
-
Bagaimana Pemprov Bali ingin wisatawan membayar pungutan? Alternatif pertama, Pemprov Bali mendorong wisman melakukan pembayaran sebelum tiba di Bali melalui aplikasi Love Bali. Alternatif kedua, Pemprov juga memfasilitasi pembayaran di bandara.“Alternatif ketiga yang akan kita intensifkan adalah pembayaran yang dilakukan ketika tamu tiba di tempat mereka menginap.
-
Apa itu Pungutan Wisatawan Asing di Bali? Pungutan Wisatawan Asing (PWA) atau Tourism Levy telah mulai diberlakukan di Bali sejak bulan Februari 2024. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memegang peranan penting sebagai bank penampung dana dari pungutan tersebut.
-
Apa tujuan utama dari pungutan wisatawan asing di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kenapa pungutan wisatawan asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas pariwisata di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
"Karena, memang terbukti dari beberapa teman saya dari berita juga. Mereka, akhirnya mengcancel kepergian ke Bali, membatalkan hotel, tiket pesawat, karena ada syarat swab dari pemerintah. Iya, kita terima saja dengan kondisi seperti ini," imbuhnya.
Dia juga menyebutkan, bahwa saat perayaan tahun baru 2021 pihaknya juga telah menyiapkan sebuah acara. Walaupun, pada akhirnya harus dibatalkan.
"Kita, pun mau ada acara tahun baru yang acaranya merupakan benar-benar mengikuti protokol kesehatan akhirnya kita cancel juga. Beberapa tempat di Bali yang ada tahun baru, walaupun mengikuti protokol kesehatan akhirnya juga dicancel. Karena, memang ini masalahnya semakin berat," jelasnya.
Adanya aturan wajib swab PCR itu, menurutnya, akan menurunkan jumlah kunjungan ke GWK. Padahal, pada momen libur akhir tahun ini, jumlah kunjungan ke GWK ditargetkan meningkat.Sejak buka pada 4 Desember 2020 lalu, rata-rata kunjungan ke GWK mencapai 1.000 wisatawan tiap harinya.
"Kita sudah bikin rencana event, promosi, tiba-tiba ada pengumuman akhirnya kita hold dan cancel. Kita tak akan ada acara apa pun selain buka. Kemarin, dibuka banyak yang datang, 1.000 orang datang ke GWK sampai hari ini pun masih segitu," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Operasional obyek wisata Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana mengakui, aturan itu berdampak pada minta pengunjung. Salah satu pertimbangan, tambahan biaya yang buat wisatawan berpikir ulang untuk berwisata.
"Namun jika tes tersebut gratis, lain ceritanya. Karena belakangan ini kami dikunjungi dominan domestik jadi hal tersebut berpengaruh tentunya," ujarnya.
Pada tahun 2020 ini, target awal kunjungan Tanah Lot sebesar 3.071.000. Lalu, setelah ada pandemi Covid-19, mereka merevisi target kunjungan menjadi 921.000 pada Juli 2020 dan revisi kedua menjadi 460.000 pada November 2020.
Sementara pada libur tahun baru ini, target kunjungan harian sebesar 3.000. Namun direvisi menjadi 2.000 karena ada syarat tes swab PCR.
Seperti yang diberitakan, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, bahwa masalah kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat menjadi prioritas utama jelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.
Penegasan itu, disampaikan Gubernur Koster terkait Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 yang mewajibkan pelaku perjalanan memasuki Pulau Dewata dengan transportasi udara untuk menunjukkan surat keterangan (Suket) hasil negatif uji swab berbasis PCR. Surat Edaran ini berlaku dari 18 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.
Dalam SE Gubernur Bali tentang pelaksanaan kegiatan masyarakat selama libur Hari Raya Natal dan menyambut Tahun Baru 2021 dalam tatanan kehidupan era baru di Provinsi Bali ini mengatur pula bagi pelaku perjalanan memakai kendaraan pribadi melalui transportasi darat dan laut wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif uji rapid test antigen paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan.
“Karena itu prinsipnya jika ingin berwisata harus mengedepankan kesehatan. Bukan hanya untuk dirinya saja, tapi juga orang disekelilingnya,” kata Gubernur Koster.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.
Baca SelengkapnyaWisatawan asing juga dapat melakukan pembayaran pungutan sebesar Rp150.000 per orang secara non-tunai sebelum tiba.
Baca SelengkapnyaAgar tidak menimbulkan dampak buruk maka penanganan WNA bermasalah itu perlu dilakukan maksimal.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku tak akan rugi jika kehilangan 5.000 turis bermasalah di Bali.
Baca SelengkapnyaKebijakan Tapera kurang tepat bila di Bali, kendati mayoritas pekerja di Bali rata-rata memiliki rumah di kampung.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga akan mendeportasi turis asing yang berulah atau bekerja secara ilegal dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaTuris asing tidak keberatan membayar sebesar Rp150.000, tetapi mereka mempertanyakan apa yang akan dilakukan pemerintah dengan uang pungutan itu.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBiaya yang dibebankan sebesar USD10 atau Rp150.000 per satu kunjungan dan berlaku pada Februari 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya