Wisata Medis untuk Turis Domestik di Bali
Merdeka.com - Bali selama ini terkenal dengan image destinasi wisata leisure yang menawarkan keindahan alam atau wisata budaya yang kuat. Ternyata, ada diversifikasi wisata lain yang jarang diketahui oleh turis domestik, yakni wisata medis.
Putu Deddy Suhartawan, General Manager Indonesia Medical Tourism Board (IMTB) Bali Nusra, mengatakan Bali berpotensi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata medis karena didukung sumber daya yang mumpuni. Sebanyak 280 rumah sakit di Bali sudah terakreditasi paripurna, sementara 30 rumah sakit sudah terakreditasi internasional.
"Dan ada satu rumah sakit yang sudah disertifikasi ACHS, Australian Council Health Service. Satu-satunya di Indonesia," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (3/11).
-
Apa saja potensi wisata yang dimiliki Kutai Timur? Kutai Timur memang memiliki destinasi wisata yang sangat beragam. Mulai dari wisata alam khas hutan tropis dengan berbagai habitat dan tumbuhan langka, termasuk hewan eksotis yang hanya ada di Kalimantan.
-
Siapa yang membantu Inda untuk mengembangkan pariwisata di Bali? Apalagi, pariwisata perlu saling mendukung dengan bidang lain, khususnya pertanian dan UMKM. 'Setiap usaha juga mesti mempertimbangkan konsep 3P, yakni Profit, People and Planet,' katanya.
-
Apa yang ingin dicapai Inda untuk taman rekreasi di Bali? Pemilik usaha Junglegold Bali ini baru saja terpilih kembali sebagai Ketua PUTRI Bali untuk periode 2022-2026. Pelantikannya di Gedung Kerta Ghosana Badung disaksikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno dan Bupati Badung Giri Prasta, Kamis (16/11).Inda menyebut, sejak PUTRI Bali dibentuk kembali sekitar 5 tahun, sudah ada 100 destinasi wisata rekreasi yang menjadi anggota. Beberapa diantaranya termasuk yang ikonik seperti Taman Safari Indonesia (TSI) Bali dan kawasan Garuda Wisnu Kencana.
-
Bagaimana CMA Bali ingin mencapai pariwisata berkualitas? Upaya yang bisa dilakukan diantaranya, pengaturan dan pengawasan, pelatihan dan sertifikasi, pengembangan infrastruktur, promosi yang tepat, konservasi dan keberlanjutan, kolaborasi antara pemerintah, industri dan masyarakat.
-
Dimana saja destinasi wisata unggulan di Kutai Timur? Setidaknya ada tiga destinasi unggulan untuk pengembangan wisata di Kutai Timur. Yakni, di Pulau Miang, Sangkuli Mangkalihat yang dikenal dengan telapak tangan, dan kawasan Teluk Lombok (terdiri dari Teluk Lombok, Teluk Prancis, dan Teluk Singkama).
-
Kenapa CMA Bali fokus pada turis berkualitas? Pariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan. Oleh karena itu penting menjaga ketertiban dalam industri pariwisata.
Menurut Deddy, Bali sejak peristiwa Bom Bali I dan II hingga sebelum pandemi Covid-19, terus membenahi diri, khususnya dalam aspek layanan kesehatan. Maka, tak heran bila banyak warga asing yang bersedia mencoba layanan medis sembari berlibur di Pulau Dewata.
Jenis layanan kesehatan yang diakses wisatawan Bali beragam, tetapi yang utama adalah layanan kosmetik, baik untuk bedah plastik, face implant, face lift, liposuction, hingga yang bersifat non-invasif seperti suntik botox, filler, dan thread lift. Jumlahnya bisa mencapai 60 pasien per bulan dengan pendapatan mencapai Rp1,2 miliar.
"Tapi saat itu, masing-masing rumah sakit bergerak sendiri, secara sporadis. Yang akan kita lakukan sekarang adalah untuk koordinasikan, kolaborasikan, karena rumah sakit memang memiliki fasilitas layak dijual, biasa dengan pasien asing juga. Dikombinasikan dengan hotel," kata Deddy.
Sasar Turis Domestik
Tahun lalu, Australia, Tiongkok, dan India merupakan tiga teratas pelanggan wisata medis di Bali. Tetapi, pandemi tak memungkinkan wisatawan asing mengunjungi pulau tersebut sehingga IMTB pun menggeser sasaran ke wisatawan domestik.
"Apalagi kalau sekarang dipromosikan atau digaungkan untuk domestik. Potensinya ada. Mereka yang sering ke keluar negeri untuk mengecek kesehatannya, mau enggak mau kan nggak bisa ke luar," kata Deddy.
Rencananya, IMDB akan mempertemukan antara buyer dan seller wisata medis Bali di Jakarta. Pertemuan offline tersebut bakal digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Masing-masing calon peserta diwajibkan melampirkan hasil rapid test sebelum acara berlangsung untuk keamanan jalannya acara.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.
Baca SelengkapnyaBerikut potret instalasi medis modern milik TNI dalam KTT AIS Forum 2023.
Baca Selengkapnya68th IPSF World Congress mengangkat tema Envision the Evolution of Life’s Quality as Forthcoming Pharmacists.
Baca SelengkapnyaPemerintah menghadirkan KEK Kesehatan agar masyarakat Indonesia tak perlu lagi keluar negeri untuk mendapatkan perawatan rumah sakit terbaik.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir berharap rumah sakit berskala internasional yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur bisa mempekerjakan para dokter diaspora.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Timor Leste memiliki kedekatan hubungan budaya dan historis secara emosional.
Baca SelengkapnyaPersiapan pembukaan program studi kedokteran Universitas Airlangga (Unair) di kampus Banyuwangi terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut pembangunan gedung baru ibu dan anak ini menghabiskan anggaran Rp233 M. Sementara untuk pengadaan alat kesehatan yang modern mencapai Rp241 M.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Erick dalam acara Peresmian di Convention kawasan KEK Sanur, Bali, Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaDengan adanya starlink Elon Musk ada sekitar 3.400 Puskesmas bisa mendapatkan layanan internet yang baik
Baca SelengkapnyaLayanan wisata medis diperluas untuk mendongkrak pariwisata Indonesia.
Baca Selengkapnya