Wisnu Gardjito putar otak agar harga jual kelapa tak jatuh
Merdeka.com - Saat kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), Wisnu Gardjito sudah menggeluti usaha produk kelapa. Namun Wisnu gelisah melihat harga jual produk kelapa cukup rendah di pasaran.
Tak mau kehilangan akal, Wisnu pun mencari ide agar produk kelapa bisa menjadi produk bernilai tinggi. Hingga akhirnya, muncul ide untuk pengembangan kelapa menjadi berbagai jenis produk yang bisa dipakai secara langsung oleh masyarakat.
Buah kelapa ini pun diolah Wisnu menjadi aneka produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Apa yang dilakukan wisnu pun melalui proses penelitian. Penelitian yang ia lakukan juga sampai pada pemasaran di pasaran luar.
-
Kenapa Wamentan mendorong inovasi dan hilirisasi kelapa? “Kalau masalah harga ini kan fluktuatif, artinya bisa disebabkan juga oleh pergerakan harga internasional. Tapi kita bisa melakukan kiat-kiat efisiensi soal tanam atau meningkatkan produksi dan hilirisasi agar lebih sustainable sehingga produk-produk kelapa ini bukan hanya sekedar di hulu saja tapi bisa kita jadikan produk hilir,“ ujar Wamentan.
-
Apa manfaat sabut kelapa untuk tanaman? Perlu diketahui bahwa pupuk organik yang terbuat dari sabut kelapa mampu menyimpan air sampai 60% lebih banyak dibanding dengan pupuk biasa.
-
Kenapa klepon dibalur kelapa parut? Balur bola bola ketan dengan kelapa parut yang sudah dikukus. Sajikan klepon.
-
Bagaimana ampas kelapa dibuat? Pengambilan Daging Kelapa: Daging buah kelapa dipisahkan dari tempurungnya dan kemudian diparut atau dihancurkan.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Bagaimana cara membuat kelapa bakar? Pedagang buah kelapa bakar akan membakar buahnya terlebih dahulu dengan cara disimpan dalam tong atau wadah besar, kemudian dipanaskan dengan api yang menyala.
"Kegagalan banyak, sering jatuh bangun, tapi bangkit lagi, semua itu proses untuk mencapai hasil yang maksimal" kata Wisnu saat ditemui di pameran AITIS 2014, Internasional Trade and Investment Summit, Jakarta, Kamis (17/4).
Wisnu menjelaskan dari penelitian ini dia membuat terobosan baru mengemas buah kelapa menjadi produk aneka macam yang berkualitas, sehingga mempunyai nilai harga tinggi di pasaran. Agar para petani di daerah bisa sejahtera.
"Disamping itu latar belakang pendidikan saya sarjana pertanian, jadi sesuai," ungkap Wisnu.
Usaha ini pun sudah Wisnu geluti sejak 1980. Tahun 2003, ia bergabung di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Industrial Development Organization, untuk memperdalam bidang industri. Tahun 2007, ia keluar dan mulai mengerjakan penelitian industri produk buah kelapa di dalam negeri.
"Dulu industrinya dikerjakan sendiri, pemasarannya juga sendiri. Pada saat itu belum ada bantuan pemerintah, masih mandiri," ungkapnya.
Karena produk penelitian berhasil masuk pasar, dan pemerintah mengetahui hasil produk penelitiannya, maka ia bekerjasama kepada pemerintah, yakni Kementan. Untuk dana, ia mengaku sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, agar bisa melebarkan sayap lagi dalam produksi, pemasaran. Sehingga jangkauannya luas tidak hanya di dalam negeri tapi menjangkau mancanegara.
"Kita ini Bangsa Indonesia penghasil Kelapa terbesar 3,8 juta hektar. Disusul Filiphina 3,1 juta hektar, dan India 1,1 juta hektar. Jadi ini peluang untuk mengembangkan produk kelapa menjadi komoditi ungul yg menguntungkan," jelasnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komoditas kelapa memiliki banyak produk turunan seperti kerajinan batok kelapa, arang briket dan produk makanan olahan lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaPembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim berdampak degradasi lahan, hingga berkurangnya minat petani masuk ke sektor industri pengolahan kelapa.
Baca SelengkapnyaSebuah sentra produksi gula merah di Serdang Bedagai telah membuat inovasi menggunakan bahan baku limbah batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif.
Baca SelengkapnyaCita rasa keripik batang pohon pisang begitu gurih, dengan sedikit aroma harum yang tentunya membuat siapapun ketagihan.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi baru berkalan 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, konferensi kelapa ini sangat penting bagi Indonesia selaku produsen kelapa terbesar kedua di dunia.
Baca SelengkapnyaUpaya Bambang Sardi mengolah kelapa menjadi minyak murni tidak mudah. Butuh tiga tahun melakukan riset hingga menciptakan Virgin Coconut Oil (VCO) tersebut.
Baca Selengkapnya