WN Asing Turut Tertimbun, Begini Kronologi Longsor di Proyek PLTA Batang Toru
Merdeka.com - Sebanyak 70 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, aparat kecamatan dan pengawas perusahaan dikerahkan untuk proses evakuasi korban tertimbun tanah longsor di lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Dari TNI ada 25 orang, Polri 25 orang, BPBD Tapsel 10 orang, Kecamatan 10 orang tambah pengawasan perusahaan," kata Communication and Extrrnal Affair Director PT Norrth Sumatera Hydro Energy (NSHE), Ir Firman Taufick, Jumat (30/4). Dikutip dari Antara.
Dijelaskan, lokasi longsor di proyek pembangunan PLTA Batang Toru Jalan R17 K4+100 Brigade 6 pada Kamis (29/4) sekira pukul 18.20 WIB bersamaan hujan sejak pukul 14.00 WIB.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Bagaimana penanganan longsor di tebing tol Bintaro? 'Kita bergerak cepat dengan menerjunkan tujuh personel PPSU untuk membantu membersihkan puing dan tanah yang menutupi ruas jalan,' kata Riza dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/7).
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Taufick menceritakan awalnya karyawan K3 Sinohydro bernama Dolan Sitompul menemani dua karyawan Sinohydro (warga asing) bernama Long Quan dan Xie ke lokasi kejadian menggunakan mobil dobel cabin.
Saat karyawan itu sedang melakukan pengecekan dan mendokumentasikan banjir lumpur setinggi 50 cm akibat guyuran hujan, tiba-tiba terjadi bencana dan menggulung mereka.
"Xie yang ada dalam mobil meloncat dan berhasil lolos dari maut setelah menyadari adanya longsor. Lalu lari menyelamatkan diri. Long Quan dan Dolan tergulung longsor," katanya.
Sesaat itu pula tanah longsor meluncur dan menyapu sebuah kedai kopi milik Anius Waruwu yang tepat berada di bawahnya. Sampai saat ini tim teknis lapangan terus melakukan pencarian terhadap korban untuk dievakuasi.
"Kami berharap proses pencarian korban bisa berjalan lancar. Pihak perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin. Karena tadi malam tidak memungkinkan karena medannya berat. Makanya mulai pagi ini," katanya.
Berbagai peralatan pencarian korban termasuk ambulans juga disiapkan. "Posko di R 17 juga sudah didirikan. Masyarakat tidak bebas masuk ke lokasi kejadian, soalnya rawan," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Update Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaSebanyak dua kali longsor menerjang Toraja Utara hari ini.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaBantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca Selengkapnya