WN Jepang Lompat dari Apartemen di Bali Karena Ketakutan
Merdeka.com - Warga Negara Jepang Mika Hasegawa (38) melompat dari lantai dua apartemen di Denpasar Selatan, Bali. Insiden itu terjadi pada Senin 25 November 2019. Polisi memastikan sebelum korban melompat, sempat ada orang yang membuntuti. Hal ini dikuatkan dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan kejadian tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, peristiwa itu diduga terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan.
"Yang bersangkutan ketakutan, dia lompat," tutur Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/11).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Polisi masih memburu terduga pelaku. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mendapatkan petunjuk dari rekaman CCTV.
"Sekarang sedang diolah. Mudah-mudahan segera terungkap siapa pelakunya," jelas dia.
Mika Hasegawa kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit BIMC. Sejauh ini, penyidik telah memeriksa tiga orang saksi yang mengetahui peristiwa itu saat kejadian.
"Luka cedera tulang belakang," ucap Argo.
Kronologi
Mika melompat dari lantai dua Apartemen Sun Residence, kawasan Pemogan, Denpasar, Selatan, Senin (25/11) pukul 08.00 WITA.
Seorang saksi bernama Gede Yoga Saputra yang merupakan penjaga apartemen menerangkan, bahwa dia datang ke apartemen sekitar pukul 08.00 WITA.
Kemudian sekitar 10 menit, mendengar suara minta tolong dari arah belakang apartemen. Setelah diperiksa ternyata korban sudah dalam posisi tergeletak. Dia kemudian memanggil temannya dan melaporkannya ke polisi.
"Yang punya apartemen saya hubungi, dan terus ke Polsek dan minta bantuan ke Polisi kurang lebih 20 menit polisi datang langsung menangani," kata Yoga.
Berbadan Kekar
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya menerangkan kondisi Mika Hasegawa usai melompat dari lantai dua apartemen masih mengalami trauma. Korban masih dirawat di RS BIMC, Kuta, Kabupaten, Badung, Bali.
"Saya belum berani wawancara karena trauma. (Korban) sudah sadar, tatapan matanya sudah kelihatan fokus," kata Wirajaya di Mapolsek Denpasar Selatan, Selasa (26/11).
Dia menyebutkan, bahwa setelah kejadian korban sempat koma dan saat ini sudah sadar namun masih trauma jika melihat orang-orang yang berbadan kekar.
"Kemudian saya bicara dengan staf dokter di sana juga, memang untuk sementara dia agak sedikit trauma melihat orang-orang yang berbadan kekar," ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, saat kejadian korban mengalami luka semacam retak pada tulang leher. Kemudian saat ditanya apakah benar ada bekas cekikan di leher korban, polisi belum bisa memastikan.
"Mungkin (cekikikan) karena jatuh. Kita tidak bisa menduga-duga karena apa," ujarnya.
Polisi memastikan sebelum korban melompat, sempat ada orang yang membuntuti. Hal ini dikuatkan dengan rekaman CCTV yang memperlihatkan kejadian tersebut.
"Iya keliatan satu orang, dia (korban) diikutin karena dia tidak mungkin masuk sendiri. Karena kuncinya pakai elektrik, harus pakai card," ujarnya.
Di Bali korban tinggal bersama anaknya. Selama 3,5 tahun menetap di Bali, korban sering bolak-balik ke Jepang.
"Kita sambil menunggu suaminya hari ini. Karena dari korban sendiri kita belum bisa memintai keterangan. Anaknya sekolah di sini, menetap 3,5 tahun di apartemen itu tapi bolak-balik (Jepang-Bali)," ujarnya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPegawai Imigrasi ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 19 apartemen Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaHengki menceritakan, awalnya dia mendengar suara pecahan kaca.
Baca SelengkapnyaWarga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berinisial TFF atau TS yang merupakan petugas Imigrasi. Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/10) pukul 03.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBule Polandia itu mulanya menerbangkan drone di area kelab dan ditegur. Tapi tak terima.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, empat tersangka itu berinisial J, K, H, dan L.
Baca SelengkapnyaKepolisian mencium indikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan pemalsuan dokumen terkait kasus ART lompat dari rumah majikan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif WN Inggris nekat mencuri truk dan menerobos Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Baca SelengkapnyaPelaku nekat mencuri karena terjerat utang pinjaman online yang bunganya setiap hari bertambah.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui motif bunuh diri satu keluarga tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menemukan fakta baru kasus petugas imigrasi jatuh dari apartemen di kawasan Parung Jaya.
Baca Selengkapnya