WN Kanada yang Gelar Kelas Orgasme Ditangkap Imigrasi Bali
Merdeka.com - Pihak Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Bali, telah menangkap Warga Negara Asing (WNA) asal Kanada bernama Christopher K.M yang menyelenggarakan kelas orgasme di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Saat ini juga, kami menangani warga negara asing kemungkinan Kanada," kata Kakanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk, di Denpasar, Bali, Jumat (7/5).
Namun pihaknya belum menerangkan, pukul berapa ditangkap dan lokasinya di mana. Tetapi, saat ini bule tersebut sudah dibawa ke Imigrasi Denpasar, Bali, untuk dilakukan pemeriksaan.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Siapa yang terlibat dalam CMA Bali? BBTF juga menargetkan kehadiran 400 buyers dari 51 negara untuk bertemu dengan 250 sellers dari seluruh Indonesia.
-
Bagaimana KKB ditangkap? 'Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri,' kata Kristomei.
"Saat ini, kami tangkap dan sedang dalam perjalanan dari suatu tempat di Ubud untuk ke kantor imigrasi di Denpasar. Nanti perkembangan selanjutnya bisa kami sampaikan setelah ada pemeriksaan secara detail yang akan dilakukan oleh petugas imigrasi," ujar Jamaruli.
Seperti yang diberitakan, kelas orgasme kembali muncul di Bali dengan menggunakan sebuah promosi, "Tantric Full Body Orgasm" pada Kamis (6/5).
Penyelenggara yang belum diketahui identitasnya ini, mempromosikan kelas orgasme melalui website eventbrite, dan acara akan digelar pada Sabtu (8/5) pukul 10.00 hingga 18.00 Wita mendatang. Acara itu, akan digelar di sebuah tempat di Jalan Penestanan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Sementara, untuk tarif pendaftaran di website itu dipatok 20 euro atau setara sekitar Rp 340 ribu per orang.
Selain itu, sebelumnya kelas orgasme perna muncul di Bali yang dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Australia bernama Andrew Irvine Bares (50).
Andrew sempat akan melakukan acara kelas orgasme pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3) di sebuah hotel di Ubud dengan tarif 500 dolar AS atau setara Rp 7,2 juta per orang. Namun, acara itu tak sampai terjadi karena dia ditangkap lalu dideportasi oleh imigrasi Bali.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaWarga asing ini dideportasi karena menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) dan menjadi pacar bayaran.
Baca SelengkapnyaPerempuan berinisial VR itu membuat konten pornografi selama berada di Bali.
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandi, ritual itu ternyata terjadi di daerah Kabupaten Karangasem, bukan di Ubud Kabupaten Gianyar.
Baca SelengkapnyaBule Rusia tersebut juga sudah dilakukan pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSejak Januari hingga saat ini sudah ada enam orang yang diusir kembali ke negaranya dan selama 2023 terdapat 17 orang WNA juga sudah dideportasi.
Baca SelengkapnyaKasus ini terjadi Februari 2018. Pelaku awalnya menjadi sukarelawan di sebuah PAUD
Baca SelengkapnyaImigrasi langsung berkordinasi dengan polisi untuk melacak video tersebut
Baca Selengkapnya