Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

WN Polandia diduga terlibat kelompok bersenjata Papua ditangkap polisi

WN Polandia diduga terlibat kelompok bersenjata Papua ditangkap polisi Brigjen Dedi Prasetyo. ©2018 Liputan6.com/Nafiysul Qodar

Merdeka.com - Polri menangkap warga negara Polandia bernama Jakub Fabian Skrzypski alias JFS (29) karena diduga memasok senjata kelompok separatis di Papua. Dia ditangkap bersama tiga warga negara Indonesia (WNI) berinisial NW, EW, dan HW di Wamena, Jayawijaya, Papua, pada 26 Agustus 2018.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya masih mendalami peran JFS. Hingga saat ini, polisi belum menemukan bukti kuat terkait peran WNA tersebut dalam memberi dukungan persenjataan terhadap kelompok separatis di Papua.

"Peran dia selain memberi keyakinan kepada KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), akan membantu dari sisi logistik senjata, tapi kemungkinan itu kecil sekali," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/9).

Namun JFE diyakini memberi dukungan terhadap kelompok separatis di Papua. Dedi menuturkan, sejauh ini peran JFS yang paling besar adalah memberikan akses publikasi seluruh kegiatan KKB ke dunia internasional. Sehingga dunia dapat menyoroti apa yang dilakukan dan dialami kelompok separatis tersebut di Papua.

Kegiatan JFS selama ini mendapat respons positif dari KKB. Dia mendapat fasilitas untuk meliput berbagai kegiatan yang dilakukan KKB. Termasuk saat bersinggungan langsung dengan aparat keamanan di Papua.

"Selama ini (yang diliput) menyangkut hal-hal yang sensitif yaitu pelanggaran HAM yang diduga dilakukan aparat keamanan. Itu yang coba mau diangkat perspektif dia. Aparat keamanan kita kan tidak terpancing, bahwa kita tetap menghormati hak asasi manusia dalam melakukan suatu tindakan-tindakan yang ada di sana," ucap Dedi.

Polri bersama Kementerian Luar Negeri masih mendalami motif dan latar belakang JFS menyokong gerakan separatis di Papua. Polri juga belum bisa menyimpulkan apakah JFS merupakan agen intelijen yang dikirimkan untuk melaksanakan misi khusus.

Warga Polandia itu diketahui selama ini hanya mempublikasikan laporannya terkait KKB di Papua melalui media sosial. Dia sendiri masuk wilayah Papua menggunakan visa turis sejak Juli 2018. Diduga dia cukup lama beekomplot dengan KKB di Papua.

Untuk sementara, JFS dan ketiga WNI tersebut dikenakan Pasal 111, 106, 107, 108 juncto Pasal 53 dan 55 KUHP tentang Permufakatan Jahat Terhadap Negara dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Kepolisian mengklaim telah berkoordinasi dengan Kedubes Polandia terkait penahanan JFS di Polda Papua.

"Kita anggap permasalahan ini cukup serius karena melibatkan warga negara asing, makanya tim terus bekerja," Dedi menandaskan.

Reporter: Nafiysul Qodar

Sumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawa 9 Kg Ganja, WNA Papua Nugini Ditangkap Polisi Saat Makan di Warung
Bawa 9 Kg Ganja, WNA Papua Nugini Ditangkap Polisi Saat Makan di Warung

Penangkapan WNA yang membawa ganja ini berawal dari laporan masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tampang Mata-Mata OPM Disikat Aparat TNI-Polri di Papua, Begini Kronologi Lengkapnya
VIDEO: Tampang Mata-Mata OPM Disikat Aparat TNI-Polri di Papua, Begini Kronologi Lengkapnya

Penangkapan dilakukan di Kampung Mapia Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua, Sabtu (03/04) lalu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan Ahli Militer, Ada Prajurit TNI Jual Senjata ke KKB
VIDEO: Blak-blakan Ahli Militer, Ada Prajurit TNI Jual Senjata ke KKB

Peneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatna menjelaskan kondisi di Papua.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar

Polda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bule di Bali Ngamuk lalu Pukul Sekuriti Kelab Malam Hingga Banting Anggota Brimob
Duduk Perkara Bule di Bali Ngamuk lalu Pukul Sekuriti Kelab Malam Hingga Banting Anggota Brimob

Bule Polandia itu mulanya menerbangkan drone di area kelab dan ditegur. Tapi tak terima.

Baca Selengkapnya
Tertangkap Lagi, Satu DPO Komplotan Pembunuh Michele Kurisi Doga
Tertangkap Lagi, Satu DPO Komplotan Pembunuh Michele Kurisi Doga

Saat ini pelaku menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya
Polisi Amankan Plastik Hitam Berisi Senpi & 171 Butir Peluru di Hutan Papua
Polisi Amankan Plastik Hitam Berisi Senpi & 171 Butir Peluru di Hutan Papua

Plastik tersebut berisi senjata api jenis carl walther pabrikulm beserta 171 butir amunisi dan magazennya.

Baca Selengkapnya
TNI AL Tangkap Mata-Mata Organisasi Papua Merdeka, Dibawa ke Markas Pakai KRI
TNI AL Tangkap Mata-Mata Organisasi Papua Merdeka, Dibawa ke Markas Pakai KRI

PB diduga melakukan mata-mata terhadap aktivitas prajurit TNI yang bertugas di daerah setempat.

Baca Selengkapnya
Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?
Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?

Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE

Baca Selengkapnya
Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Pegunungan Bintang, Empat Anggota KKB Tewas
Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Pegunungan Bintang, Empat Anggota KKB Tewas

Selain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini di Paniai Papua usai OPM Tembaki Patroli TNI
Kondisi Terkini di Paniai Papua usai OPM Tembaki Patroli TNI

AKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.

Baca Selengkapnya
Polisi Dalami Video Diduga KKB Aniaya Warga Sipil di Papua
Polisi Dalami Video Diduga KKB Aniaya Warga Sipil di Papua

Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.

Baca Selengkapnya