WNA Jerman hilang saat menyelam di Buleleng
Merdeka.com - Seorang turis asal Jerman, Denren Claud (60) dilaporkan hilang saat melakukan 'diving' di Perairan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Dia sendirian saat menyelam sejak pukul 09.00 Wita.
Kasat Polair Polres Buleleng AKP Putu Aryana mengatakan, informasi, hilangnya Denren Claud diterima anggota jaga Polair Teluk Terima, Minggu (30/9) pukul 13.30 Wita. Denren menyelam di kawasan Pemuteran dengan kedalaman 100 meter, dengan membawa empat tabung, namun setelah itu turis itu tidak muncul ke permukaan.
"Kami langsung terjun ke tempat kejadian perkara begitu penyelam itu dikabarkan hilang. Kami melakukan pencarian sejak pukul 13.00 Wita sampai pukul 17.30 Wita. Semua sudut perairan kami pantau," katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (30/9).
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di laut? Para penyelam ini sedang berlatih di pantai lepas Kroasia. Mereka kemudian melihat sesuatu dari dasar laut dan tersandung bangkai kapal kuno.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
Dia mengungkapkan, WNA yang tinggal di Banjar Dinas Beluhu Kangin, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, hingga Minggu sore, belum ditemukan. Dalam pencarian tersebut, Polair juga bersinergi dan menerjunkan aparat gabungan dengan melibatkan tim SAR, Polsek Gerokgak dan Basarnas Negara dengan total tim yang diterjunkan mencapai 20 orang.
"Selama pencarian, aparat gabungan harus berjibaku dengan cuaca buruk yang disertai angin kencang. Proses pencarian dilakukan sejauh 3 mil dari bibir pantai ke arah barat. Kalau sudah gelap, pencarian akan kami lanjutkan, Senin esok. Tetapi seandainya korban sudah kami temukan posisinya maka akan lakukan evakuasi meskipun hari sudah malam," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan terdampar oleh masyarakat di Pantai Secret Bay
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaWN Australia Hilang saat Berselancar di Perairan Grajagan Banyuwangi
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui adalah penumpang kapal saat dilakukan pengecekan dan ciri-cirinya identitas dengan penumpang yang menceburkan diri di Selat Bali.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca Selengkapnya