WNA Kolumbia Hilang Saat Berenang di Pantai Kuta
Merdeka.com - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Kolombia bernama Lucas Barrales, dikabarkan hilang saat berenang di Pantai Kuta, Minggu (5/1). Menurut keterangan yang diperoleh Kantor Basarnas Bali, korban berenang pukul 10.45 Wita, seputaran depan Hotel Anantara, Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Kami terima laporan dari salah seorang anggota Balawista Badung, Nyoman Yifan pada pukul 12.55 Wita," kata Hari Adi Purnomo, Kepala Kantor Basarnas Bali dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/1).
Dia mengungkapkan, saat ini dua orang tim rescue Basarnas Bali bersama Balawista yang bertugas di Pantai Kuta, langsung digerakkan untuk melakukan penyisiran dengan menggunakan 2 unit jet ski. Sementara itu, tim kedua yang berjumlah 8 personil dikerahkan menuju Pantai Patra Jasa untuk menurunkan 1 unit rubber boat.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Bali, I.B. Surya Wirawan ikut langsung turun ke lokasi kejadian, berkoordinasi dan memimpin jalannya operasi SAR.
"Selain upaya penyisiran di laut, tim udara take off dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pukul 16.05 Wita menggunakan Helikopter Bell 429 milik Polair Polda Bali," ujarnya.
Pencarian udara helikopter, Minggu (5/1) kemarin, kembali dengan hasil nihil. Operasi SAR yang berlangsung hingga petang tidak membuahkan hasil. Tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan WNA nahas itu.
Pagi ini upaya pencarian kembali dilanjutkan. Tim SAR gabungan akan dibagi dalam 4 area pencarian di perairan, penyisiran darat dan juga pencarian melalui pantauan udara.
"Kita masih fokus di posisi perkiraan korban tenggelam, dan tentunya diperluas sesuai perhitungan pergerakan arus dan angin, 25 Nm luas penyisiran SRU udara, 15,5 Nm oleh SRU laut, sementara SRU darat akan berjalan dari LKP kearah utara dan selatan sejauh kurang lebih 10 km," tuturnya.
Menurut data dari BMKG pagi ini, Senin (6/1) kondisi cuaca di sekitar lokasi berawan hingga hujan, angin mengarah ke timur dengan kecepatan 9-12 kts, dengan arus permukaan mengarah ke timur kecepatan 0.4 kts. Tercatat tinggi gelombang 1-1.5 meter dan jarak pandang terpantau 7.6 km.
Selain personel dari Basarnas Bali, operasi SAR turut melibatkan unsur SAR dari Dit Samapta Polda Bali, Polair Polda Bali, Polsek Kuta, Balawista Kuta.
"Serta keluarga korban dan masyarakat. Alat utama yang akan dikerahkan 3 unit rubber boat, 2 unit jet ski dan helikopter Bell 429," tutup Surya.
Korban Ditemukan Tewas
Warga Negara Asing (WNA) asal Kolumbia, Lucas Barrales ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 10.35 Wita, Senin (6/12). Jasadnya terdampar di pesisir pantai, tepatnya di depan Pos 6 Balawista, yakni 1 KM arah selatan posisi awal tenggelam.
Hari Adi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerangkan, kejadian awal bermula saat Lucas berenang di seputaran depan Hotel Anantara, Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, sekitar pukul 10.45 Wita, Minggu (5/1) kemarin.
"Tak lama ia berenang korban terseret arus dan tenggelam. Pencarian dari kemarin dengan mengerahkan 2 unit jet ski, 2 unit rubber boat dan penyisiran udara tidak membuahkan hasil," kata Hari Adi, Senin (6/1).
"Hari ini tim SAR gabungan sudah mulai melakukan pencarian sejak pagi, sudah dikerahkan SRU laut, SRU darat dan SRU udara, akhirnya korban berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi ke RS Sanglah menggunakan ambulance Balawista Badung," tutup Hari.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terekam sedang berjalan di bibir pantai menggunakan pakaian snorkeling sebelum akhirnya hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca Selengkapnya