Yakin lumpur Sidoarjo tak terulang,Lapindo ngebet bor sumur gas baru
Merdeka.com - Selain Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur, Soekarwo terkait tim kajian yang belum turun, rencana pengeboran sumur gas baru di Tanggulangin, Sidoarjo, yang akan dilakukan Maret 2016 mendatang, juga terkendala beberapa perizinan. PT Lapindo Brantas Inc pun mengaku terpaksa menghentikan sementara rencananya itu.
Vice President Corporate Communication PT Lapindo Brantas Inc, Hesti Armiwulan mengatakan, meski pihaknya memastikan kegiatan pengeboran gas di Desa Kedungbanteng, Tanggulangi aman kegiatan pengeboran tetap belum bisa dilakukan.
Hal ini dikarenakan beberapa izin belum turun. Hanya satu izin yang sudah dikantongi yaitu izin soal lingkungan dari Pemkab Sidoarjo.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
-
Mengapa tambang emas tersebut belum berizin? Berdasarkan investigasi terhadap Karipto selaku Kepala Dusun 2, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, diketahui bahwa area itu belum berizin meski telah beroperasi sejak tahun 2014.
-
Siapa yang membantu Prabowo dalam proyek sumur bor? Dalam arahannya, Menhan Prabowo sempat menjelaskan program proyek sumur bor ini merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana sumur minyak pertama di Indonesia ditemukan? Bukan di Pulau Jawa, Ternyata Ini Lokasi Sumur Minyak Mentah Pertama di Indonesia Tidak banyak orang tahu bahwa penemuan lokasi sumur minyak pertama di Indonesia berada di sebuah desa bernama Telaga Said, Kabupaten Langkat.
"Mekanismenya ada tiga. Untuk mendapatkan izin ini memang tidak mudah, ada beberapa hal yang harus dilalui," katanya saat mendampingi Vice President Operations Lapindo Brantas Harsa Harjana memaparkan kondisi lokasi pengeboran di Surabaya, Jumat (12/2).
Harus diakui, kata Hesti, persoalan izin menjadi salah satu prioritas utama agar bisa segera melakukan kegiatan di Desa Kedungbanteng. Hingga saat ini, izin dari pusat, termasuk dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) belum turun.
Hesti mengatakan, izin itu akan turun apabila rig (alat pengeboran) sudah berada di lokasi. "Izin akan selesai bersamaan dengan datangnya rig di lokasi pengeboran. Sambil menunggu semua izin itu turun, kita sedang melakukan proses pengerasan tanah di lokasi baru. Proses ini dilakukan oleh beberapa ahli yang kita turunkan di lokasi," katanya.
Sementara Harsa Harjana mengatakan, ketika proses pengeboran dilakukan, diyakini tidak akan terjadi seperti peristiwa semburan lumpur panas di Kecamatan Porong, yang menenggelamkan beberapa di desa setempat.
"Kita pastikan semua aman. Karena jauh dari lokasi pusat semburan. Nanti, kita akan undang semua pihak, termasuk Dirjen Migas untuk memantau lokasi," katanya.
Memang, lanjutnya, saat ini, kegiatan dihentikan sementara karena alasan izin belum turun. Dan sambil menunggu, PT Lapindo Brantas berupaya meyakinkan kembali keyakinan masyarakat.
"Kita hanya operator, yang mengalirkannya bukan kami tapi pemerintah, melalui PGN, Pertamina dan sebagainya. Kami tegaskan lagi, kami hanya operator," ucapnya.
"Dalam pengeboran ini, yang kita utamakan adalah azas kemanfaatan, sosial dan keamanan. Karena kami tidak ingin terjadi seperti kejadian sebelumnya," sambungnya.
Untuk meyakinkan peristiwa lumpur panas 2006 silam tidak kembali terjadi, Harsa mengaku pihaknya mengantongi data. "Kami memiliki data yang bisa meyakinkan masyarakat, kalau pengeboran di TGA (Tanggulangin) 6 dan TGA 10?, di Desa Kedungbanteng aman," tegasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah keputusasaan, tiba-tiba sesuatu menyembur dari dalam tanah
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaKasudin Gulkarmat Kota Jakarta Selatan, Syamsul Huda menyebut saat ini petugas damkar sudah datang ke lokasi untuk membantu pengamanan area sekitar.
Baca SelengkapnyaRamai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah lumpur Lapindo Sidoarjo beserta penyebab dan dampaknya bagi sekitar.
Baca SelengkapnyaSumur idle akan berkontribusi meningkatkan produksi migas nasional, caranya bisa saja PHE mengelola sendiri atau bekerja sama dengan mitra.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaPihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaBahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca Selengkapnya