Yatim piatu di usia 5 tahun, Herry sukses jadi penyanyi & pengusaha

Merdeka.com - Sukses adalah tentang bagaimana usaha kita untuk menggapainya. Tak peduli latar belakang ekonomi, sosial maupun pendidikan yang pernah kita lewati. Kemauan kuat dan kerja keras akan mendatangkan sebuah keberhasilan. Seperti yang digapai Herry Heraldy (28), seorang penyanyi sekaligus pengusaha warga Kampung Bugis, Kota Gorontalo.
Sebagai seorang penyanyi lagu-lagu daerah, ia telah menelurkan 3 album lagu. Tak hanya menggeluti dunia tarik suara, pria bernama asli Sofyan Bilaliya ini menggeluti usaha Jasa perjalanan dengan spesifikasi ticketing dan sebuah bisnis kuliner yang dinamai 'Hardy Staf' Cafe.
Travel dan Cafe milik Herry hingga kini terus menggeliat maju. Travel dan usaha kuliner yang beralamat di Jalan Hoscokroaminoto perempatan SMA Muhammadiyah terus dibanjiri pelanggan. Pundi-pundi rupiah terus mengalir ke rekening tabungan. Meski terbilang sukses di usia muda, anak keempat dari tujuh bersaudara ini tetap rendah hati.
Kisah sukses yang dijalaninya sangat mengharukan sekaligus menginspirasi. Herry sukses bukan lantaran modal besar yang diwariskan orang tua. Ia harus bekerja keras demi meraih impian kebanyakan anak muda. Perjuangan untuk bisa duduk dalam kabin mobil mewah miliknya dilalui tanpa kasih sayang orang tua. Ia jauh dari kasih sayang ibu bapak yang menuntun layaknya anak lainnya.
"Tidak punya orang tua sejak usia 5 tahun bang. Karena tekad yang kuat saya ke Panti Asuhan. Disitu saya dibesarkan dan memperoleh pendidikan. Setelah saya lulus dari SMEA saya ditawari pekerjaan di salah satu perusahaan tour and travel. mulai dari situlah pengalaman saya di dunia travel. Selain bekerja saya mengumpulkan uang dan studi S-1 dengan biaya sendiri," cerita Herry. Matanya terlihat sembab saat mengenang kisah sulitnya.
Namun tekad yang kuat untuk sukses membuat ia menyusun rencana. Gaji yang didapat ditabung sedikit demi sedikit. Setelah dirasa cukup untuk modal, ia keluar dan membuka usaha sendiri. Tak berapa lama kemudian ia pun merambah ke bisnis kuliner dengan membuka Herdy Cafe yang masih satu lokasi dengan travel. Dengan pengelolaan yang baik, kedua bidang usaha ini berjalan baik dan memberi keuntungan setiap bulannya.
"Saya tertarik dengan travel selain sudah memiliki pengalaman sebelumnya, karena latar pendidikan jurusan pariwisata. Kalau bisnis kuliner, kebetulan dari kecil suka masak, akhirnya saya pikir itu adalah peluang untuk menghasilkan (uang)," jelasnya. Usaha yang dijalani benar-benar dari nol tanpa modal warisan orang tua.
Dibidang tarik suara, ia mengaku menggelutinya tanpa sengaja. Suatu saat ia diajak temannya ke studio rekaman untuk tes suara. Herry memang dikenal memiliki hobi menyanyi oleh rekan-rekannya dan memiliki suara yang bagus. Saat tes suara, kebetulan ada produser yang tertarik. Herry memiliki suara yang khas, menurut sang produser dan langsung ditawari rekaman.
Sejak saat itu namanya melejit sebagai penyanyi lagu-lagu daerah di Gorontalo dan berhasil mengeluarkan 4 album. Album pertama 'Herry Heraldy' merupakan album perkenalan. Album ini mendapat tempat di masyarakat dan sangat digemari membuatnya merilis album kedua 'Halilintar', selanjutnya 'Dumay' dan yang sementara dipersiapkan yaitu album 'Melody'. Rencanya album Melody akan dirilis usai Lebaran nanti.
Soal bayaran sekali manggung, ia tak pernah mematok harga. "Sebenarnya masalah harga buat saya bisa diatur, yang penting sama-sama senang dan ada kesepakatan," ucapnya merendah. Jika tak sementara rekaman, ia memang menerima job manggung di acara-acara kampanye pemilihan kepala daerah hingga pesta pernikahan.
Meski saat ini ia termasuk pemuda yang mapan, Herry tak lupa mensyukurinya. "Apa yang pernah saya alami saat berjuang dalam kesulitan, saya yakin ada orang lain yang mengalami hal sulit lebih dari yang saya alami. Jadi saya harus bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt," pungkas dia. Hidup memang harus diperjuangkan di disyukuri bukan untuk dikeluhkan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya