Yenti Garnasih: Bareskrim sedang incar siapa, tanyakan ke sana
Merdeka.com - Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yenti Garnasih belum mau membeberkan identitas calon pimpinan KPK yang menjadi tersangka kasus pidana. Namun, Pansel menyatakan si tersangka tidak masuk dalam 8 nama yang sudah disetor ke Presiden Jokowi.
"Untuk jelasnya mesti dilihat pelaku ada hubungannya dengan pemilihan capim KPK atau tidak," kata Yenti ketika berada di Kompleks Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/9).
Yenti meminta wartawan untuk menanyakan kejelasan status tersangka tersebut kepada Bareskrim Polri.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
"Bareskrim sedang mengincar siapa, kasus apa dan di mana. Siapa nama tersangka dalam 19 besar capim KPK. Biar jelasnya tanya langsung saja ke sana," ujarnya.
Terkait adanya hubungan penetapan tersangka Capim KPK yang diduga korupsi dan penggeledahan kantor yang bersangkutan oleh Bareskrim, Yenti masih enggan menjelaskannya.
"Ya lihat saja dan simpulkan sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, Bareskrim menggeledah kantor Pertamina Foundation, di Simprug, Jakarta Selatan, Selasa (1/9). Penggeledahan untuk menelisik dugaan korupsi yang diduga merugikan negara ratusan miliar.
Bareskrim akan memanggil mantan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono. Sebelum melamar sebagai calon pimpinan KPK, Nina menjabat sebagai Dirut dari 2011 sampai 2014.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto akhirnya buka suara kasus dugaan pemerasan diduga dilakukan pimpinan KPK ke Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Direktur Gratifikasi KPK tersebut dilaksanakan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaDirektorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sudah memeriksa 11 saksi dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi dugaan gratifikasi hingga pemerasan pada Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Tengah membenarkan informasi keberangkatan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menuju Jakarta.
Baca SelengkapnyaKliennya akan menjalani pemeriksaan atas dugaan pemerasan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKedatangan Kombes Irwan untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dengan pihak terlapor pimpinan lembaga anti rasuah itu masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaEnam saksi sudah diperiksa terkait kasus ini, temasuk Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini pun tim penyidik KPK, kata Ali masih terus mendalami lebih jauh soal keberadaan Harun.
Baca SelengkapnyaSurat panggilan itu juga telah ditandatangani oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya