Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

YLBHI sambut positif sikap Jokowi usut tuntas tragedi 65

YLBHI sambut positif sikap Jokowi usut tuntas tragedi 65 Makam korban tragedi Semarang 1965. ©2015 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Guna mencari kebenaran sejarah mengenai pembantaian massal yang terjadi di Indonesia pascatragedi 1965, Presiden Jokowi telah menginstruksikan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, untuk mencari kebenaran dan fakta mengenai sejarah kelam bangsa Indonesia tersebut.

Hal itu ditindaklanjuti Luhut dengan meminta LSM maupun pihak lainnya, untuk memberitahu kepada pemerintah jika mengetahui adanya dugaan kuburan massal korban 65 guna dicari tahu kebenarannya.

Wakil Ketua YLBHI Gatot Rianto menyambut baik inisiatif pemerintah tersebut. Dirinya berharap hal ini bisa menjadi awal bagi pemerintah, untuk belajar mendengar segala keluhan sebagian warga negaranya terkait tragedi 1965 tersebut.

"Respons Pak Jokowi terkait hal ini patut diapresiasi. Mudah-mudahan ini menjadi preseden baik di mana pemerintah Indonesia akan secara terbuka menerima dan menindaklanjuti laporan warga negaranya terkait hal tersebut," ujar Gatot di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (26/4).

Gatot mengatakan, apabila nantinya benar ditemukan sedemikian banyak fakta yang membuktikan bahwa memang ada pembantaian massal pasca tragedi 65, maka dalam hal ini negara harus mengambil sikap dan langkah-langkah konkrit guna menyelesaikan masalah tersebut.

Walaupun mungkin permintaan maaf kepada para korban dan penyintas tragedi 65 itu dianggap berlebihan bagi negara, lanjut Gatot, setidaknya ada bentuk atau cara lain yang bisa dilakukan pemerintah, guna mengakhiri dampak buruk yang berkepanjangan bagi para korban selama ini.

"Permintaan maaf ini kan muncul dari para korban yang sekian lama mengalami derita akibat adanya diskriminasi pascatragedi 65 tersebut. Tapi kalau dalam sudut pandang negara hal ini dianggap berlebihan, pemerintah tetap harus mengambil langkah penyelesaian," ujar Gatot.

"Bentuknya seperti apa kan bisa saja berupa penyataan menyesal yang mendalam dan sebesar-besarnya. Tidak selalu harus dengan kalimat permintaan maaf. Yang penting ada niat, upaya dan penyelesaian yang konkrit dari pemerintah terhadap masalah ini," pungkasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presiden Jokowi Perintahkan Segera Temukan Korban Hilang Akibat Banjir Sumbar
Presiden Jokowi Perintahkan Segera Temukan Korban Hilang Akibat Banjir Sumbar

Presiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.

Baca Selengkapnya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid

"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.

Baca Selengkapnya
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!

Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.

Baca Selengkapnya
Jokowi Perintahkan Relokasi Rumah Korban Banjir di Sumbar Segera Dimulai
Jokowi Perintahkan Relokasi Rumah Korban Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara

"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Kolaborasi dengan Pemerintah, BUMN Pupuk Sumbang Ratusan Juta Rupiah untuk Pemulihan Korban Tidak Pidana Terorisme
Kolaborasi dengan Pemerintah, BUMN Pupuk Sumbang Ratusan Juta Rupiah untuk Pemulihan Korban Tidak Pidana Terorisme

Sebanyak 22 penyintas yang menerima bantuan Pupuk Kaltim merupakan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia timur, seperti Kalimantan dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Kapolri Pastikan Beri Pelayanan Terbaik Bagi Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58
Kapolri Pastikan Beri Pelayanan Terbaik Bagi Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Alasan Anies Ungkit Tragedi Kanjuruhan dan KM 50 di Debat Capres
Alasan Anies Ungkit Tragedi Kanjuruhan dan KM 50 di Debat Capres

penyelesaian Tragedi Kanjuruhan dan Tragedi Unlawful Killing KM 50 penting dilakukan

Baca Selengkapnya
Tinjau Posko Pengungsi Banjir di Sumbar, Jokowi Bagikan Makan Siang hingga Bantuan
Tinjau Posko Pengungsi Banjir di Sumbar, Jokowi Bagikan Makan Siang hingga Bantuan

Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Instruksikan Bereskan 2.086 Ha Lahan Bermasalah di IKN, AHY Tak Ingin Grusa Grusu
Presiden Jokowi Instruksikan Bereskan 2.086 Ha Lahan Bermasalah di IKN, AHY Tak Ingin Grusa Grusu

AHY mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani persoalan lahan dengan pendekatan yang baik.

Baca Selengkapnya