YLKI sebut sosialisasi kantong plastik berbayar masih minim
Merdeka.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan konsumsi penggunaan kantong plastik di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak Rp 9,8 miliar. Indonesia menjadi negara kedua setelah China yang paling boros menggunakan kantong plastik.
Untuk mengurangi konsumsi penggunaan kantong plastik, pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerapkan kebijakan plastik berbayar di seluruh ritel yang ada di Indonesia. Untuk itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar seharga Rp. 200.
Sayangnya, sosialisasi kebijakan tersebut belum sepenuhnya digunakan oleh para kasir ritel. Dari 25 ritel yang disurvei YLKI, 3 di antaranya tidak mencantumkan sosialisasi penggunaan plastik berbayar tersebut.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Di mana nasi kotak dibagikan? Dengan baju putih dibalut rompi kuning, puluhan anggota Lions Club ini terlihat membagikan 1.000 paket nasi kotak, dimana 300 paket nasi kotak dibagikan sekitaran kantor pusat Lions Club di pluit dan sisanya 700 paket dibagikan secara berkeliling di lokasi berbeda yang banyak terdapat keluarga Pra sejahtera.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Dimana sampah sembarangan dapat ditemukan? Sampah memang tidak hanya buruk bagi lingkungan. Apalagi dengan kebiasaan buruk yang masih dilakukan banyak orang dengan membuang sampah sembarangan.
"Masih ada 12 persen ritel yang tidak mencantumkan papan informasi uji coba kebijakan plastik berbayar pada kasir di dalam gerainya dan beberapa yang sudah mencantumkan pun masih ada yang meletakkannya di tempat yang tidak terlihat oleh konsumen," tutur peneliti YLKI, Natalia Kurniawati di kantornya, Jalan Pancoran Barat VII No 1 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/4).
Dalam penelitiannya tentang efektivitas uji coba kebijakan kantong plastik berbayar, Natalia mengungkapkan, masih banyak ritel yang tidak meletakkan papan sosialisasi plastik berbayar di kasir. Umumnya kata dia, papan tersebut tersimpan di tempat yang tidak strategis.
"Saat survei, saya pernah bertanya soal kebijakan plastik berbayar. Kasir itu bilang memang harus bayar. Tapi di kasir itu tidak ada papan pengumuman. Waktu saya minta ternyata papan pengumuman tersebut disimpan di tempat yang tidak terlihat konsumen," cerita Natalia.
Padahal, 13 kasir yang diwawancarai mengaku sudah mendapatkan training untuk sosialisasi pada konsumen. Namun faktanya, kasir tersebut tidak bisa memberikan penjelasan tentang kebijakan SOP yang berlaku.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jumlah alokasi untuk LPG bahkan mengalami kenaikan untuk tahun ini.
Baca SelengkapnyaYLKI menawarkan dua solusi yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi subsidi LPG 3 Kg tidak tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaTim terdiri dari Hotman Tambunan Ketua Tim, Herbert Nababan Wakil Ketua Tim, anggota Yudi Purnomo Harahap, Yulia Anastasia Fuada, Waldy Gagantika dan Erfina.
Baca SelengkapnyaGolkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaBPKN mengawasi fenomena pengenaan tarif parkir di minimarket hingga kasir yang kerap meminta konsumen untuk mendonasikan uang kembalian belanjaannya.
Baca Selengkapnya"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza
Baca Selengkapnya"Sebenarnya apa yang kita harus selesaikan terlebih dahulu. Nomer satu, masalah kemiskinan," kata David Katz.
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menilai layanan parkir harus tersedia gratis bagi konsumen.
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca Selengkapnya