Yogyakarta Canangkan Puasa 'Gadget' Tiga Jam Tiap Hari
Merdeka.com - Sebuah gerakan moral puasa gawai dicanangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Selama tiga jam 18.00-21.00 WIB, warga Yogya diimbau untuk meninggalkan alat komunikasinya dan berinteraksi dengan orang sekitarnya terutama anggota keluarga.
"Ini bukan sebuah gerakan politik tetapi lebih pada gerakan moral pembangunan bangsa berkualitas yang dimulai dari keluarga," kata Penjabat Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Heri Karyawan saat membacakan sambutan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam pencanangan gerakan tersebut di Yogyakarta, Kamis (22/8) seperti dikutip Antara.
Menurut dia, melalui gerakan puasa gawai selama tiga jam tersebut diharapkan akan terjadi interaksi di dalam keluarga yang lebih intensif dan berkualitas dengan berkumpul bersama di meja makan.
-
Kapan orang berpuasa? Umat Islam di seluruh dunia kini tengah menjalani ibadah puasa Ramadhan.
-
Kenapa orang berpuasa? Puasa adalah perisai yang akan melindungimu dari api neraka dan mencegahmu dari dosa.
-
Kenapa orang harus berpuasa? Puasa adalah momen untuk menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.
-
Kapan orang bisa ganti puasa? Sementara itu, mengerjakan ibadah qadha dan membaca niat puasa ganti dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan. Tepatnya, umat Islam dapat melakukannya pada bulan Syawal hingga bulan Syaban.
-
Bagaimana aturan puasa Syaban? Namun, terdapat larangan untuk berpuasa pada separuh kedua bulan Syaban berdasarkan hadist yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra.
-
Apa yang diajarkan puasa? Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi.
"Meja makan harus dijadikan sebagai area interaksi antar anggota keluarga yang penuh kehangatan dengan saling berkomunikasi tanpa dihalangi gawai. Setiap anggota keluarga bisa berbagi kedekatan emosional di meja makan," katanya.
Ia menyebut gerakan tersebut sangat penting untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas karena pembangunan bangsa yang berkualitas bermula dari keluarga.
Meskipun demikian, lanjut dia, gerakan untuk kembali berkumpul di meja makan dan puasa gawai selama tiga jam tersebut bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena setiap anggota keluarga saat ini rata-rata sudah memiliki dan sangat tergantung dengan gawai.
"Oleh karena itu, kesadaran dan dukungan dari masyarakat untuk melaksanakan gerakan ini sangat dibutuhkan. Tiga jam ini sangat penting dalam menentukan kualitas bangsa ke depan. Dengan keluarga yang tangguh, maka akan tercipta masyarakat yang kuat dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang," katanya.
Sementara itu, Praktisi Bimbingan dan Konseling Dody Hartanto yang hadir sebagai narasumber menyebut bahwa Kota Yogyakarta menghadapi berbagai permasalahan yang tidak boleh dianggap remeh tetapi perlu segera dicari solusinya.
"Yogyakarta memang sudah menerima banyak penghargaan. Tetapi, ada juga masalah yang harus segera diselesaikan agar tidak semakin berkembang dan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Kota Yogyakarta," katanya.
Beberapa permasalahan itu di antaranya, peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang cukup tinggi di kalangan pelajar dan mahasiswa, dan masih tingginya angka pernikahan dini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani mengatakan akan terus melakukan sosialisasi terkait gerakan tersebut sehingga bisa dilaksanakan di seluruh keluarga di Kota Yogyakarta.
"Gerakan akan terus disosialisasikan dan dikuatkan sehingga fungsi keluarga benar-benar berjalan dengan baik," katanya.
Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan, berbagai masalah yang dihadapi Kota Yogyakarta merupakan dampak dari perkembangan pariwisata dan status Yogyakarta sebagai kota pelajar.
"Sebagai kota pelajar, banyak pondokan, kos hingga asrama pelajar dan mahasiswa. Terkadang, pondokan atau kos tidak dilengkapi dengan induk semang. Kami rutin menyelenggarakan program sapa anak kos yang dilakukan 24 kali dalam satu tahun. Ini juga bentuk sidak," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaLantas, seberapa lama idealnya seseorang menggunakan gadget dalam sehari?
Baca SelengkapnyaDalam mengisi masa-masa liburan, sangat disarankan agar anak menjalani aktivitas riil yang melibatkan fisik.
Baca SelengkapnyaKampanye ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah kecanduan gadget pada anak secara efektif, orangtua perlu menetapkan beberapa langkah ampuh. Simak di artikel ini!
Baca SelengkapnyaDi zaman sekarang, cara ini barangkali termasuk unik dan ampuh hilangkan ketergantungan pada HP.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa dilakukan sebagai bentuk detox digital agar kembali terhubung dengan dunia nyata.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta, juga diajak berkontribusi untuk ikut serta dalam aksi tersebut
Baca SelengkapnyaPaparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaKampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca Selengkapnya