Yulianis yakin uang buat Ibas dari Grup Permai 'duit panas'
Merdeka.com - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengakui perusahaannya pernah mengirim uang buat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau kerap disapa Ibas, sebesar USD 200 ribu. Tetapi, menurut Yulianis yang mengenakan jilbab hitam dan cadar hijau itu, dia yakin fulus buat anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bermasalah atau duit panas.
"Pasti bermasalah, kan semuanya proyek. Semua uang Grup Permai itu uang yang bermasalah karena itu proyek yang sedang disidik penegak hukum," kata Yulianis di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/12).
Namun, Yulianis mengatakan, dia tidak tahu apakah Ibas benar-benar menerima uang USD 200 ribu itu. Tetapi, dia memastikan duit yang dikirim buat Ibas dalam bentuk tunai.
-
Apa bentuk suap yang diterima Iswaran? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
-
Bagaimana Iswaran menerima suap? Taipan properti Ong Beng Seng disebut dalam dakwaan sebagai pihak yang menawarkan suap.
-
Kenapa Iswaran menerima suap? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
-
Siapa yang menolak uang suap ratusan juta? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Siapa yang disebut memberi uang kepada Kades? 'Mudah-mudahan utang kami bisa terlunasi dan uang ini bisa untuk membahagiakan orang tua, keluarga, sanak saudara di desa dan juga bisa untuk membantu anak yatim piatu, orang tua lansia, dan bisa untuk membangun masjid-masjid di desa,' kata kepala desa itu.
-
Siapa yang memberikan uang saku kepada Pratama Arhan? Arhan adalah sosok yang berperan penting dalam timnas Indonesia, dengan keahlian khusus dalam lemparan jauh.Setiap kali dipanggil untuk bermain bersama timnas Indonesia, Arhan selalu diberikan uang saku.
"Saya tidak pernah mengatakan Ibas menerima uang. Tapi saya bicara di catatan saya (Ibas) terima USS 200 ribu. Cash (tunai). Itu yang menyerahkan bukan saya, tapi Pak Nazar," ujar Yulianis.
Menurut Yulianis, pemberian duit buat Ibas itu terkait dengan Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010, dan bukan proyek Hambalang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diungkapkan saksi atas nama Budi Sultan, yang merupakan Direktur PT Indo Papua.
Baca Selengkapnya