Yuri: Jangan Tunggu Kehadiran Vaksin Covid-19, Kita Harus Kembali Produktif
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Achmad Yurianto berterus terang bahwa hingga saat ini, ia belum mengetahui sejauh mana progres penelitian vaksin Virus Corona di Indonesia. Yuri meminta agar masyarakat tidak terlalu berharap kepada vaksin virus corona yang entah kapan bisa ditemukan.
Masyarakat tidak perlu menunggu dan terus bertanya-tanya kapan vaksin Covid-19 ada di Indonesia, karena menurut Yuri, bukan hanya Indonesia saja yang masih berupaya meneliti antivirus tersebut, namun negara-negara lain juga masih bersusah payah meneliti vaksin virus yang menyerang pernapasan itu.
"Sampai saat ini, kita juga belum tahu progres vaksin sampai kapan," ujar Yuri saat berbincang dengan dr. Soroy Lardo di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (2/7).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
Yuri menegaskan bahwa masyarakat harus kembali menjalankan aktivitas biasa seperti sebelum adanya virus corona. Bila masyarakat baru mau memulai aktivitas setelah vaksin SARS-CoV-2 ditemukan, maka akan mengganggu produktivitas masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat harus bisa beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru di era new normal ini.
"Kita tidak mungkin baru produktif, setelah vaksin ditemukan. Kita harus produktif dari sekarang. Kembali beraktivitas itu suatu keharusan," tuturnya.
Selain itu, Yuri juga meminta masyarakat untuk benar-benar memahami konsep dasar adaptasi kebiasaan baru di era new normal. Tujuan dari adaptasi kebiasaan baru semata-mata untuk membentengi diri agar tidak tertular virus corona, namun tetap bisa produktif melakukan berbagai kegiatan.
"Tujuan kebiasaan baru itu agar kita tetap produktif namun tetap mencegah kemungkinan tertular," ujar Yuri saat berbincang di Gedung BNPB sebelum mengumumkan jumlah kasus Covid hari ini.
Di hari yang sama setelah mengumumkan perkembangan jumlah kasus Covid-19, Yuri kembali mengingatkan masyarakat untuk kembali beraktivitas dan tidak menunggu vaksin virus corona. Ia menegaskan bahwa belum ada satu pun negara yang sudah menemukan vaksin Covid-19 yang disebut-sebut bisa memberikan kekebalan bagi tubuh.
Bukan hanya Indonesia saja, namun kata Yuri, seluruh negara di dunia ini pun telah menerapkan kebiasaan baru di era new normal. Ia mengatakan tidak ada pilihan lain selain tetap produktif di tengah pandemi ini. Tidak ada pula yang bisa menjamin seseorang bisa terhindar dari virus corona selain dirinya sendiri.
Bila masyarakat menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru seperti menjaga jarak, memakai masker, dan sering cuci tangan maka menurut Yuri, itulah yang bisa memberikan jaminan agar tetap sehat di situasi kritis seperti ini.
Ditjen P2P Kemenkes itu mengakui bahwa memang sulit untuk mengubah kebiasaan yang sebelumnya jarang dilakukan, namun hanya itulah satu-satunya cara agar bisa aman dari virus yang mematikan itu.
"Sekarang tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain melindungi diri kita sendiri. Hanya dengan menerapkan kebiasaan baru yang bisa menjamin diri kita aman," tuturnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya