Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yusril: Semua pihak harus menahan diri

Yusril: Semua pihak harus menahan diri Yusril Ihza Mahendra. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, mengomentari langkah polisi menangkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto. Dia meminta agar semua pihak menahan diri.

"Saran saya agar semua pihak menahan diri. Artinya jangan mengambil tindakan-tindakan yang memberi kesan balas-membalas satu dengan yang lain," kata Yusril Ihza Mahendra di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (23/1).

Mantan Mensesneg ini berharap pejabat di lembaga-lembaga penegak hukum tidak membuat negara ini sangat kisruh di mata rakyat. Mereka seharusnya bertindak lebih dewasa.

Orang lain juga bertanya?

Dia mengakui Polri mempunyai wewenang untuk menangkap siapa saja, termasuk komisioner dan wakil ketua KPK jika mereka mempunyai dua alat bukti yang cukup dalam satu dugaan tindak pidana. Sebaliknya, KPK juga bisa melakukan hal yang sama.

"Tapi kalau kewenangan seperti ini dipertontonkan kepada publik, tentu akan menurunkan kewibawaan aparatur negara dan merugikan citra bangsa dan negara kita di mata rakyat dan negara lain," papar Yusril.

Ditanya soal kicauannya di twitter, yang menyatakan negeri ini makin ngeri, Yusril mengaku hanya mencoba lebih santai menanggapi hal yang berkembang di masyarakat, meskipun masalah ini sebenarnya sangat penting.

"Apa yang saya katakan di twitter itu boleh jadi sesuatu yang akan terjadi. Hari ini kalaulah benar polisi menangkap wakil Ketua KPK dan KPK juga bisa menangkap perwira tinggi Polri. Hal seperti ini kan tidak baik bagi negara ini," ucapnya.

Menurut Yusril, dendam pejabat antar lembaga harus dihindari. Penegakan hukum harus steril dari konflik kepentingan.

"Semua pihak harus menahan diri. Kewenangan itu ada pada polisi, jaksa dan KPK, tapi kapan kewenangan itu akan digunakan? Itu harus mempertimbangkan juga dinamika masyarakat dan perkembangan situasi politik. Jangan sampai hal seperti itu mengurangi kewibawaan negara," sambungnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketum PBNU Ingatkan Jangan Pilih Capres-Cawapres yang Main Rusak-Rusakan
Ketum PBNU Ingatkan Jangan Pilih Capres-Cawapres yang Main Rusak-Rusakan

Gus Yahya menyatakan tidak dapat sembarangan mengumbar sosok pilihannya dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
OKP Lintas Iman Ingatkan Elite Politik Sampaikan Narasi Sejuk Jelang Putusan MK
OKP Lintas Iman Ingatkan Elite Politik Sampaikan Narasi Sejuk Jelang Putusan MK

Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.

Baca Selengkapnya
Ketua MA Ingatkan Warga Peradilan Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Ketua MA Ingatkan Warga Peradilan Jaga Netralitas di Pemilu 2024

Syarifuddin menyebut, para pejabat MA juga saling mengingatkan untuk menjaga netralitas.

Baca Selengkapnya
Arahan Jenderal Polisi Besan Ketua MPR ke Anak Buah 'Tolong Tidak Ikut Campur'
Arahan Jenderal Polisi Besan Ketua MPR ke Anak Buah 'Tolong Tidak Ikut Campur'

Jenderal polisi besan Ketua MPR beri pesan tegas ke anggotanya guna mempersiapkan Pemilu 2024. Begini isinya.

Baca Selengkapnya
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu
Harus Lebih Bijak, Begini Cara TNI dan Polri di Jateng Jaga Netralitas Selama Pemilu

Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini

Baca Selengkapnya