Zaman Soekarno keras pada Israel, kini politisi malah sowan
Merdeka.com - Nama Tantowi Yahya belakangan ramai menjadi pemberitaan media. Wasekjen Partai Golkar itu diketahui melakukan kunjungan ke Israel beberapa waktu lalu.
Di negeri zionis itu, Tantowi mengaku dijamu oleh petinggi-petinggi negara Israel. Baik dari kalangan parlemen, pemerintah ataupun kampus di wilayah Yahudi.
Hal itu sontak menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera misalnya. Anggota Komisi I DPR bidang pertahanan dan luar negeri itu menyesalkan kunjungan Tantowi ke Israel.
-
Kenapa Soeharto tertarik dengan Israel? Soeharto terkesan dengan kemampuan Israel dalam perang Enam Hari tersebut.
-
Kenapa Soekarno menolak Israel di KAA tahun 1955? Sementara itu, selama Konferensi Asia Afrika di Bandung, Ir. Soekarno, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955, menolak mengundang Israel dalam konferensi tersebut sebagai bentuk komitmen Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina.
-
Bagaimana Soekarno tunjukkan dukungan untuk Palestina? Presiden Soekarno menolak memberi pengakuan terhadap Israel dan menunjukkan solidaritas terhadap Palestina melalui berbagai upaya.
-
Siapa yang mengkritik serangan Israel? Sejumlah pihak mengecam kebrutalan Israel dalam video tersebut. Salah satunya berasal dari mantan agen CIA, Edward Snowden.
-
Kenapa Indonesia mengutuk Israel? 'Keputusan ini jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi 1946 tentang kekebalan lembaga PBB,' jelas Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resminya, Selasa (29/10).
-
Apa yang Soekarno katakan soal Palestina? 'Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel'- Soekarno, 1962
Menurutnya, tindakan itu bertentangan dengan konstitusi negara. Sebab, hubungan dalam bentuk apapun dengan Israel, merupakan sebuah pelanggaran konstitusi, karena Indonesia menentang penjajahan.
"Kita menyesalkan dan tetap mengingatkan bahwa hubungan diplomatik dalam bentuk apapun dengan Israel bertentangan dengan ruh konstitusi kita, yang tegas menentang penjajahan," jelas Mardani dalam pesan singkat, Rabu (12/6).
Nama negeri zionis Israel sebenarnya tak asing di telinga rakyat Indonesia. Sejak zaman Presiden Soekarno , Indonesia kukuh menolak mengakui keberadaan Israel sebagai suatu negara.
Sebab, negeri Bani Israil itu menjajah tanah rakyat Palestina. Hal itu tentu tak sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.
Meski segala bentuk rayu dilakukan Israel terhadap Indonesia, Bung Karno dan wakilnya Moh Hatta tak goyang atas pendiriannya. Salah satu contohnya adalah rencana Israel memberi pengakuan kedaulatan penuh kepada Indonesia pada 1950.
Saat itu, Bung Hatta hanya menjawab telegram dari Menteri Luar Negeri Israel Moshe Sharett itu dengan ucapan terimakasih. Bung Hatta tidak menerima pengakuan kedaulatan dari Israel.
Bahkan, rencana Israel untuk mengirim misi perdamaian ke Indonesia ditolak mentah-mentah oleh proklamator kemerdekaan RI itu. Penolakan itu disampaikan Hatta dalam sebuah surat balasan yang dikirimkannya kepada Sharett pada Mei 1950.
Sikap keras juga ditunjukan oleh Bung Karno terhadap Israel. Bung Karno dengan tegas menyebut Israel sebagai penjajah. Bung Karno dengan tegas mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merebut tanah airnya dari penguasaan negeri Bintang Daud itu.
"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," kata Bung Karno dalam pidatonya pada 1962 silam.
Tak hanya itu, Bung Karno bahkan dengan lantang menentang kepesertaan Israel dan Taiwan di Asian Games. Hal itu ditunjukan Bung Karno dengan tidak mengundang Israel dan Taiwan di Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta.
Atas sikap tegas Bung Karno itu, Komite Olimpiade Internasional (KOI) kemudian mencabut sementara keanggotaan Indonesia dalam organisasi tersebut. Tak kalah galak, Bung Karno lantas menyatakan Indonesia keluar dari KOI dan menggagas dibentuknya olimpiade tandingan dengan nama GANEFO (Games of the New Emerging Forces).
Ketegasan seperti itu kini cuma sejarah belaka.
Baca juga:
Politikus Golkar: Indonesia pernah berdampingan dengan Israel
Ketua DPR: Tantowi ke Israel itu masalah etika
BK DPR: Tantowi harusnya tidak ke Israel (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Bung Karno dan Bung Hatta, kemerdekaan Palestina adalah harga mati!
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
Baca SelengkapnyaBukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya hampir Rp50 juta yang perlu disiapkan warga negara Indonesia jika ingin ke Israel.
Baca SelengkapnyaBerikut tanggapan anak-anak Palestina mengenai lima kader NU menemui Presiden Israel.
Baca SelengkapnyaMassa dari Ormas Manguni Makasiouw menyerang para peserta aksi damai solidaritas membela Palestina di Bitung, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPWNU DKI Jakarta telah menjatuhkan sanksi berupaya penghentian kepengurusan kadernya, Zainul Maarif usai kunjungannya ke Israel
Baca SelengkapnyaKini kelima kader NU tengah berproses untuk diberi sanksi.
Baca SelengkapnyaLantas, siapkah sosok Presiden Israel yang ditemui kader NU? Ini profil lengkapnya
Baca SelengkapnyaPengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta telah menjatuhkan sanksi berupaya penghentian kepengurusan kadernya, Zainul Maarif
Baca SelengkapnyaPWNU Jakarta telah memberhentikan Zainul Maarif dari kepengurusan
Baca SelengkapnyaPM Malaysia anggap serangan Israel ke Palestina bukan karena peristiwa 7 Oktober.
Baca Selengkapnya