Zona Merah Covid-19 di Kudus Bertambah Jadi 84 Desa

merdeka.com Sekitar 3 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Desa/kelurahan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang masuk kategori zona merah bertambah. Jumlahnya meningkat dari 60 desa menjadi 84 desa menyusul ditemukannya banyak kasus Covid-19.

"Desa yang masuk kategori zona merah tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah desa di masing-masing kecamatan bervariasi," kata Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus Andini Aridewi di Kudus, Kamis (17/6).

Dari sembilan kecamatan di Kudus, zona merah terbanyak di Kecamatan Kota dengan 16 desa, kemudian disusul Kecamatan Jati terdapat 10 desa. Sementara jumlah desa zona merah paling sedikit ada di Kecamatan Mejobo, yakni enam desa, sedangkan kecamatan lainnya antara delapan hingga sembilan desa.

Orang lain juga bertanya?

Periode sebelumnya, jumlah desa zona merah terbanyak berada di Kecamatan Jekulo dengan 11 desa zona merah, namun saat ini berkurang menjadi delapan desa.

Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di desa diharapkan optimal untuk menekan angka kasus Covid-19. Pemerintah desa juga dipersilakan melakukan penutupan lokal tingkat rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) untuk membatasi aktivitas warganya demi memutus mata rantai penularan virus corona.

Sementara itu, Kepala Desa Tumpangkrasak Sarjoko Saputro mengakui desanya memang disebutkan masuk kategori zona merah. Akan tetapi sejak dua hari terakhir tidak ada penambahan kasus dari sebelumnya 20 kasus yang semuanya tanpa gejala.

Dari jumlah kasus itu, sebanyak 15 orang sudah hampir selesai menjalani masa isolasi mandiri. Lima orang sudah memasuki hari ke sembilan masa isolasinya.

Dalam rangka menekan angka kasus Covid-19, selain memaksimalkan PPKM mikro, keberadaan jogo tonggo juga dioptimalkan untuk turut mengedukasi warganya melalui ketua RT dan RW tentang pentingnya protokol kesehatan yang benar.

"Sejauh ini hasilnya memang bagus karena kesadaran warga, terutama memakai masker saat keluar rumah sudah meningkat. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada penambahan kasus baru," ujarnya seperti dilansir Antara.

(mdk/yan)