Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Zulkifli Hasan sebut penganiayaan tokoh agama karena ingin memecah belah Indonesia

Zulkifli Hasan sebut penganiayaan tokoh agama karena ingin memecah belah Indonesia pemimpin Parpol bertemu di pengundian. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, jika memilih anggota DPR, gubernur, bupati, hingga kepala desa harus dengan uang tidak akan turun keberkahan dari langit dan bumi.

Hal ini disampaikan saat membuka muktamar XV Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jumat (23/2).

Dia menjelaskan, satu negara bisa maju, besar dan berjaya paling kurang ada tiga syarat yang harus ada antara lain adalah harus punya value atau nilai-nilai. Iman dan akhlak adalah nilai-nilai yang akan menjadikan kita kuat. Tanpa nilai-nilai, bangsa tidak akan bisa berjaya.

Zulkifli Hasan bercerita jika beberapa waktu lalu dia berdiskusi dengan teman-teman. Di antaranya bahas tentang sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa yang katanya sekarang sudah diganti menjadi Keuangan Yang Maha Kuasa.

"Kalau seperti ini yang terjadi, kalau semua diukur dengan uang, dimana nilai-nilai itu, dimana iman dan akhlakul karimah. Maka keberkahan dari langit dan bumi tidak akan ada," kata Zulkifli Hasan dalam pembukaan muktamar Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah itu yang juga dihadiri Fachri Hamzah, wakil ketua DPR.

Dia menambahkan, dua syarat lain agar satu negara bisa maju, besar, kuat dan berjaya selain nilai-nilai adalah ilmu dan trust atau kepercayaan. Di negara manapun di dunia ini, kalau pendidikannya maju pasti negaranya maju. Dan menurut Zulkifli, itulah hal utama yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam perjuangannya.

Lalu selanjutnya soal trust atau kepercayaan. Satu sama lain harus saling percaya. Tetapi yang terjadi sekarang ini, kata ketua umum PAN ini, justru terjadi saling menista.

"Kenapa negara kita kok gaduh, koq saling menista satu sama lain apalagi di akhir-akhir ini. Lalu terjadi kekerasan kepada tokoh-tokoh umat, kepada para ulama dan tokoh-tokoh agama lain. Itu karena ada yang menginginkan atau meyakinkan kita bahwa Indonesia bisa dipecah belah, bisa diadu, bisa dihancurkan. Oleh karena itu saya mengajak Tapak Suci, Muhammadiyah untuk jadi pelopor lawan gerakan yang ingin membuat kita berkelahi satu sama lain," tegas Zulkifli Hasan dilanjutkan dengan teriakan takbir tiga kali.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PAN Luruskan Polemik Pidato Zulhas: Mengingatkan Semua Pihak Agar Menahan Diri
PAN Luruskan Polemik Pidato Zulhas: Mengingatkan Semua Pihak Agar Menahan Diri

Zulhas tidak ada maksud melecehkan dan menistakan agama

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo
Zulkifli Hasan Dipolisikan Buntut Guyonan Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo

Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo, Ini Penjelasan PAN
Polemik Candaan Zulhas soal Salat Dikaitkan dengan Dukungan ke Prabowo, Ini Penjelasan PAN

PAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.

Baca Selengkapnya
Viral Zulhas Kaitkan Gerakan Salat dengan Dukungan Capres, Ini Klarifikasi PAN
Viral Zulhas Kaitkan Gerakan Salat dengan Dukungan Capres, Ini Klarifikasi PAN

PAN menilai tak ada maksud Zulhas melecehkan agama. Sekjen PAN menduga ada yang sengaja memviralkan.

Baca Selengkapnya
Dianggap Menistakan Agama, Zulhas Dilaporkan Forum Kiai Kampung Nusantara
Dianggap Menistakan Agama, Zulhas Dilaporkan Forum Kiai Kampung Nusantara

Mereka sudah menahan diri selama 3x24 jam untuk menunggu Zulhas meminta maaf.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
PAN Bela Zulhas: Cuma Mengingatkan Jangan Karena Perbedaan Pilihan Membuat Keretakan
PAN Bela Zulhas: Cuma Mengingatkan Jangan Karena Perbedaan Pilihan Membuat Keretakan

PAN mengajak semua pihak untuk mengedepankan Tabayun dan Husnuzon.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah: Saya Korban Politik Aliran, Kita Harus Bersatu Dukung Jokowi-Prabowo
Fahri Hamzah: Saya Korban Politik Aliran, Kita Harus Bersatu Dukung Jokowi-Prabowo

Menurutnya, semua pihak juga harus bersyukur sekarang, karena ketegangan seperti ini tidak terlalu besar.

Baca Selengkapnya