Zulkifli minta tak ada demo di Gedung MPR/DPR agar tak salah paham
Merdeka.com - Puluhan ribu massa dari berbagai ormas keagamaan telah memadati lapangan silang Monas, Jakarta Pusat. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama alias Ahok, segera ditahan atas kasus penistaan agama.
Belum ada informasi apakah pendemo akan bergerak menuju Gedung MPR/DPR untuk menyampaikan aspirasi mereka. Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan menerima pendemo jika mereka bergerak ke Komplek Parlemen. Pernyataan ini karena kesepakatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan MUI demonstrasi akan dipusatkan di Monas.
"Ya enggak bisa, karena sepakat. MPR/DPR parlemen ini tidak akan menerima orang ke mari. Karena sudah disepakati adanya di Monas sana, sudah sepakat. Sekarang kan orang di sana semua," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
Zulkifli secara tegas memastikan akan menolak pendemo yang datang ke gedung parlemen. Dia menyarankan agar pendemo fokus pada satu titik untuk menyampaikan tuntutan.
"Karena itu, saya sampaikan, kalau ada yang kemari ya kita tolak. Jadi fokus di Monas. Jadi kalau ada yang mau memberikan aspirasi, silakan di minggu-minggu lain, atau di bulan Januari kan MPR enggak ke mana," tegasnya.
Menurutnya, jika pendemo memaksa menyampaikan aspirasi di Gedung MPR/DPR akan menimbulkan kesalahpahaman. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat mencari hari lain untuk melakukan demonstrasi di Komplek Parlemen.
"Tentu bisa menimbulkan kesalahpahaman, orang bisa terprovokasi. Oleh karena itu kalau mau memberikan aspirasi kan nanti bisa hari Senin, Selasa Rabu, kan enggak habis hari, masih banyak," pungkasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, massa dari kelompok lain terpantau menggelar aksi di Patung Kuda.
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca Selengkapnya