'Menteri disuruh kerja demi negara, eh SBY malah urusi partai'
Merdeka.com - Sejumlah elite Partai Demokrat gegap gempita mendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Namun ternyata mayoritas publik tidak menyetujui pencalonan ini. Rakyat menilai Presiden SBY tidak konsisten.
"Di satu pihak dia sering meminta para menterinya lebih fokus mengurus tugas-tugas negara daripada partai, namun di lain pihak dia sendiri malah mau menjadi Ketum Partai Demokrat," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry kepada merdeka.com, Jumat (29/3).
Menurut hasil survei LSN, rakyat mengharapkan SBY sepenuhnya mencurahkan waktu untuk mengurus tugas-tugas negara dan pemerintahan.
"Ketika LSN menanyakan kepada responden, apakah anda setuju atau kurang setuju jika SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, sebanyak 77,4% menyatakan kurang/tidak setuju. Hanya 10,2% yang dapat menyetujui usulan pengangkatan SBY sebagai Ketum PD dan sebanyak 12,4% menjawab tidak tahu," beber Umar.
Mengapa publik kurang menyetujui keinginan utk menjadikan SBY sebagai Ketum PD?
Sebanyak 38,3% beralasan agar SBY lebih fokus mengurus tugas-tugas kenegaraan, kemudian 14,7% menilai SBY tidak konsisten dengan sikapnya sendiri. Seperti diketahui beberapa waktu lagi SBY pernah menegur para menterinya yang menjadi pimpinan parpol agarlebih fokus dengan tugas kementerian.
Selain itu, 11,5% kurang setuju dengan pencalonan SBY sebagai Ketum PD karena dapat menghambat kaderisasi kepemimpinan di internal partai tersebut. Lalu sebanyak 10,1% menilai keputusan tersebut dapat mencederai prinsip-prinsip demokrasi.
Survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) yang diadakan tanggal 1-15 Maret 2013 di 33 provinsi diseluruh Indonesia. Populasi dari survei LSN adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih (berusia 17 tahun ke atas, atau belum berusia 17 tahun tapi sudah menikah). Jumlah sampel sebanyak 1230 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Simpangan kesalahan (margin of error) sebesar 2,8% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden dengan berpedoman kuesioner. Survei ini dilengkapi dengan riset kualitatif melalui wawancara mendalam (depth-interview) dan analisis media.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaBTN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran.
Baca SelengkapnyaDenda 5 persen ini tentunya akan diberikan kepada pekerja yang belum mendapatkan THR dari waktu yang ditetapkan pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beri kritik keras ke politisi dan jenderal. Begini isinya.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaDengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaSBY merespons pernyataan politik yang menyebut adanya kecurangan kalau Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran, serta negara akan chaos.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, ia termotivasi untuk masuk ke dunia lukis. Setelah menggeluti puisi, seni musik, dan kini menekuni seni lukis.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya