1 Tahun Kinerja Jokowi-Ma'ruf di Mata Netizen
Merdeka.com - Riset yang dilakukan oleh Indonesia Indicator menunjukkan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di mata warganet di Twitter cukup baik, namun ada juga yang memberikan sentimen negatif atas kebijakan yang diambil.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang di Jakarta, Senin (26/10) mengatakan berdasarkan analisis percakapan terkait Jokowi sepanjang setahun terakhir adanya korelasi yang cukup kuat antara netizen (warganet) dengan Jokowi.
Pada setiap pernyataan aktivitas maupun kebijakan yang disampaikan Jokowi senantiasa direspons oleh netizen, baik dengan sikap suportif namun juga kritis. Demikian seperti dilansir laman Antara.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
Media mainstream online masih menjadi pemicu isu-isu yang berkembang di twitter. Hal tersebut, lanjut Rustika, dilihat dari kontributor terbesar yang memberikan informasi dan cuitan terkait Jokowi berasal dari berita dan akun media online di twitter.
Penanganan Covid-19 merupakan isu yang menggerakkan percakapan terbesar di twitter, dengan jumlah percakapannya mencapai 1.803.438 tweet.
Isu ini menduduki porsi 14,5 persen dari seluruh percakapan, direspons netizen dengan pro dan kontra, dalam situasi dinamis.
Maret 2020, netizen memberikan framing netral tertinggi, mengingat isu ini masih baru dan tiba-tiba melanda banyak negara di dunia.
Netizen mengikuti berbagai pernyataan Jokowi, terutama soal pasien Corona yang pertama di Indonesia, dan juga anjuran soal protokol kesehatan.
Sementara di bulan Mei-Juni, salah satu kritik terbesar yang ditujukan pada Jokowi adalah soal penanganan Covid-19 yang dianggap oleh netizen belum tepat atau masih menuai kontroversial antara kebijakan "new normal", lockdown, atau PSBB.
Isu kedua yang mendominasi percakapan netizen di twitter terkait Jokowi adalah Kritik Kebijakan.
Sebanyak 331.127 cuitan netizen berisi tentang kritik terhadap berbagai kebijakan Presiden Jokowi, di mana sebagian besar cuitannya berasal dari akun-akun kontra Jokowi yang menunjukkan bahwa polarisasi pascapilpres masih hadir di lini masa Twitter.
"Perlu dijadikan catatan bahwa die hard pengkritiknya tidak surut meski pimpinan atau lawan politik sudah direngkuh di pemerintahan," kata Rustika.
Selain itu, isu lain yang banyak disorot dan dikaitkan netizen dengan Jokowi adalah masalah Korupsi di Tanah Air dengan 228.265 cuitan, Pilkada dengan 226.742 cuitan, serta kontroversi RUU HIP 217.860 cuitan.
Isu-isu tersebut, kata Rustika, turut menyumbang sentimen negatif pada rapor kinerja Jokowi di mata netizen. Masalah korupsi lebih banyak dimunculkan dari kasus Harun Masiku dan penanganan kasus Novel Baswedan.
Masalah pilkada terutama terkait pada pelaksanaan pilkada pada tahun ini, pilkada di tengah pandemi, dan juga keikutsertaan putra dan mantu Jokowi di Pilkada 2020.
Meski begitu, netizen pun memberi sentimen positif kepada Jokowi dalam sejumlah kebijakan yang menyentuh dan langsung dirasakan oleh masyarakat, yakni program pemulihan ekonomi, bantuan sosial, bantuan langsung tunai, bantuan modal pada para pedagang, bantuan modal kerja, pidato Jokowi di PBB, dan pembangunan jalan tol.
Selain mendukung program-program tersebut, netizen juga mengapresiasi empati Jokowi pada "wong cilik" saat curhat dengan pedagang.
"Isu lainnya yang menarik perhatian dan direspons sangat antusias oleh netizen adalah tampilnya Jokowi bersama boy group dari Korea, BTS, sama-sama sebagai pembicara dalam Sidang Umum PBB ke-75," tuturnya.
Catatan dari setahun Jokowi periode kedua, kata Rustika, masalah komunikasi merupakan hal yang sangat penting.
Kegaduhan pada beberapa isu, seperti RUU HIP atau masalah pilkada, seringkali hadir karena adanya informasi yang tidak jernih atau ketidakkonsistenan pendapat di antara figur-figur di lingkar Presiden. Netizen kemudian merujuk Jokowi untuk menyelesaikan persoalan.
"Inilah hal yang membuat seringkali ada tekanan yang ditujukan netizen pada Jokowi. Seperti pada kasus RUU HIP atau Omnibus Law seperti saat ini," papar Rustika.
Baca juga:Survei Kinerja Kabinet Jokowi-Ma'ruf Sebut Kinerja Jaksa Agung MemuaskanSurvei IPR: Kepuasan Publik Atas Kinerja Menteri Jokowi-Ma'ruf di Bawah 50 PersenPDIP Klaim Kepercayaan Publik ke Jokowi-Ma'ruf Masih Tinggi Meski Ada Penurunan1 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Komisi X Lihat Masih Banyak PR PendidikanDalam Kelola Krisis Covid-19, Gas dan Rem Harus SeimbangTanggapi Survei Litbang Kompas, PDIP Akui Pemerintah Harus Perbaiki Kekurangan (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun Presiden Jokowi memimpin RI, sejumlah masyarakat punya kesan dan pesan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 75,6 persen versi Litbang Kompas.
Baca SelengkapnyaCharta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaSebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca Selengkapnya