Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1,6 Juta lebih warga tak mencoblos di Pilgub DKI

1,6 Juta lebih warga tak mencoblos di Pilgub DKI Debat Pilgub DKI 2017. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI putaran pertama pada 15 Februari lalu telah usai. Dari real count KPU hingga pukul 09.25 WIB, suara masuk sudah 98,30 persen pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot berada di posisi pertama dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di peringkat dua. Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di peringkat buncit.

Fakta menarik sampai data masuk sementara, seperti dikutip merdeka.com, Jumat (17/2) dari https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/dki_jakarta total warga DKI yang mempunyai hak pilih 7.084.013 cuma 5.455.342 saja yang mencoblos.

Jadi, sekitar 1.628.671 tidak menggunakan haknya. Kemungkinan jumlah tersebut bisa bertambah karena belum 100 persen suara masuk.

Belum diketahui secara pasti tingginya jumlah warga yang tak memilih tersebut. Entah karena golongan putih atau enggan mencoblos atau karena tak dapat menggunakan hak memilihnya.

Diketahui, karut marut masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) bermunculan di sejumlah TPS. Banyak warga yang kesulitan mencoblos lantaran tak terdaftar di TPS meski sudah memiliki dokumen persyaratan lengkap.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan persoalan yang masih terjadi di Pilkada Serentak 15 Februari lalu yakni banyaknya warga yang tidak terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dia mengatakan permasalahan itu sempat menimbulkan kericuhan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Permasalahan tersebut ini sempat menimbulkan kericuhan, namun terkait hal ini akan kami evaluasi," kata Tjahjo kepada wartawan di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Kamis (16/2).

Menurutnya penyebab dari kericuhan tersebut dikarenakan jumlah surat suara tambahan hanya disisahkan sebanyak 2,5 persen dari jumlah penduduk. Sehingga membuat banyak warga yang kehilangan hak pilihnya menjadi geram.

"Surat suara tambahan hanya diberikan 2,5 persen dari 56.000 penduduk Jakarta yang punya hak pilih tapi dia belum mengikuti mekanisme tahapan-tahapan, tidak merekam data, dan sebagainya. Ini sempat menimbulkan kericuhan," ungkapnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Warga Geruduk KPU Kota Denpasar karena Tidak Bisa Memilih
Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Warga Geruduk KPU Kota Denpasar karena Tidak Bisa Memilih

KPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Ada DPT Tambahan dan Khusus, KPU DKI Wanti-Wanti Warga Non KTP Jakarta Maksa Ikut Nyoblos
Ada DPT Tambahan dan Khusus, KPU DKI Wanti-Wanti Warga Non KTP Jakarta Maksa Ikut Nyoblos

Pencoblosan Pilkada 2024 akan berlangsung pada 27 November 2024. Total, ada tiga kandidat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta

Baca Selengkapnya
KPU DKI Tetapkan DPS Pilkada Jakarta 8,2 Juta Orang
KPU DKI Tetapkan DPS Pilkada Jakarta 8,2 Juta Orang

Wahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%
Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas, Ini Analisis Angka Pemilih Bimbang Capai 28,7%

Survei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu

Baca Selengkapnya
770 Tahanan di Rutan Makassar Tidak Bisa Mencoblos, Ini Penyebabnya
770 Tahanan di Rutan Makassar Tidak Bisa Mencoblos, Ini Penyebabnya

Ada dua penyebab 770 tahanan di Rutan Makassar tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya
Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya

Minat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.

Baca Selengkapnya
KPU Sebut WNI Kurang Antusias Ikut Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur, Ini Penyebabnya
KPU Sebut WNI Kurang Antusias Ikut Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur, Ini Penyebabnya

PSU Kuala Lumpur dilakukan dalam satu hari dengan dua metode, yaitu kotak suara keliling (KSK) dan TPS.

Baca Selengkapnya
Antusias Ikut Pemungutan Suara Ulang 3 TPS di Kota Malang, Warga Mengaku Tak Ganti Pilihan
Antusias Ikut Pemungutan Suara Ulang 3 TPS di Kota Malang, Warga Mengaku Tak Ganti Pilihan

Sebelumnya, 84 pemilih tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Khusus (DPK) maupun DPTb.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Soal Maju Pilgub Jakarta: Hari Esok Penuh Misteri, Biar Semesta yang Menjawab
Heru Budi Soal Maju Pilgub Jakarta: Hari Esok Penuh Misteri, Biar Semesta yang Menjawab

Heru Budi hingga saat ini belum memutuskan untuk maju di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya
'Anak Abah' Serukan Coblos 3 Pasangan di Pilkada Jakarta, DPR Ingatkan Gunakan Hak Sebaik-baiknya
'Anak Abah' Serukan Coblos 3 Pasangan di Pilkada Jakarta, DPR Ingatkan Gunakan Hak Sebaik-baiknya

Gerakan Anak Abah Tusuk 3 paslon tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan pendukung lantaran Anies Baswedan tak diusung.

Baca Selengkapnya
Gagal Nyalon, Anies Restui Pendukungnya Golput di Pilkada Jakarta?
Gagal Nyalon, Anies Restui Pendukungnya Golput di Pilkada Jakarta?

Anies Baswedan angkat bicara soal kemungkinan angka golput di Pilkada Jakarta 2024 naik pasca dirinya gagal mencalonkan.

Baca Selengkapnya
LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat
LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat

Terkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.

Baca Selengkapnya