2 Kali gagal usung Abror di Surabaya, PAN ngaku tak patah arang
Merdeka.com - Dhimam Abror dua kali ditolak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) di Pilwali Surabaya, Jawa Timur. Selanjutnya, di masa pendaftaran tambahan tahap tiga nanti, bakal calon yang mendapat restu dari Partai Amanah Nasional (PAN) ini tidak diperkenankan mendaftar untuk yang kali ketiganya.
Namun, PAN tak ingin larut dalam kegagalan itu dan tak akan patah arang. Di pendaftaran tahap tiga pada 6 hingga 8 September nanti, partai berlogo matahari terbit ini, mengaku akan kembali mengusung calon dan berharap tetap berduet dengan Partai Demokrat.
"Kami tetap akan mengusung calon lagi. Kami berharap tetap berkoalisi dengan Demokrat," terang Ketua DPD PAN Surabaya, Surat saat dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya, Minggu (30/8).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Apa yang sedang dilakukan PDI Perjuangan terkait pilkada 2024? Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
Memang, diakui Surat, berkas Abror dinyatakan KPU tidak memenuhi syarat. Tapi bukan berarti PAN tidak serius mengusung calonnya, karena partainya masuk dalam gerbong Koalisi Majapahit, yang telah berkomitmen untuk tidak mengusung calon dan menginginkan Pilwali Surabaya digelar 2017.
Seperti diketahui, Koalisi Majapahit terdiri dari Partai Gerindra, PKB, PKS, PAN, Demokrat, Golkar dan PPP. Namun, pada perjalanannya, Demokrat dan PAN membelot dan mengusung Dhimam Abror-Haries Poerwoko. Padahal, mereka sudah berkomitmen menolak Pilkada serentak 2015 di Kota Pahlawan ini.
Pada tanggal 1 hingga 3 Agustus lalu, saat KPU melakukan perpanjangan pendaftaran, Demokrat dan PAN mendaftarkan pasangan Abror-Haries pada 3 Agustus. Sayang, Haries menghilang. Saat proses pendaftaran dilakukan, Haries pamit ke toilet dan tak pernah kembali. Abror-pun gagal maju sebagai kandidat lawan pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana di Pilwali Surabaya.
Selanjutnya, pada masa pendaftaran tambahan tahap dua, yaitu tanggal 9 hingga 11 Agustus, Demokrat dan PAN kembali mendaftarkan calonnya. Kali ini, formasinya Rasiyo-Abror. Dan lagi-lagi, saat KPU mengumumkan penetapan pasangan calon (Paslon), berkas Abror dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).
Berdasarkan Surat Edaran KPU Nomor: 443/KPU/VIII/2015 dan Pasal 89 huruf (a) PKPU Nomor 12/2015, KPU-pun akan membuka kembali pendaftaran tahap tiga, pada 6 sampai 8 September. Dengan catatan, semua partai, tak terkecuali, bisa mendaftarkan calonnya masing-masing. Kecuali Rasiyo-Abror yang sudah dinyatakan gagal maju di Pilwali Surabaya hari ini.
Mendengar putusan KPU ini, Surat mengaku kaget. "Apa yang terjadi ini di luar perkiraan kami. Karena sejak awal, kami memang berniat mengikuti Pilkada 2015. Kita akan koordinasi lagi dengan DPW dan DPP PAN, untuk kembali mengusung Paslon pada pendaftaran ulang tanggal 6 sampai 8 September nanti. Kita juga berharap, peristiwa ini tidak terulang lagi," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaJika Erick tidak dipilih oleh kedua tokoh tersebut, maka PAN telah mempersiapkan opsi lain.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) akan bekerja sama dan mengikuti langkah Partai Gerindra dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaPuan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaPAN juga sepakat ingin Zulhas kembali memimpin di periode ketiga.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengucapkan rasa terima kasih kepada partai yang dipimpin Zulhas atas dukungan yang diberikan kepada dirinya.
Baca SelengkapnyaSaleh menilai, hal tersebut merupakan doa dan harapan untuk PAN berkontribusi di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDua kali pilpres terakhir, PAN memang memutuskan berada di barisan pendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN Terang-Terangan Tolak Gabung Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAnies yakin tetap maju bersama NasDem, PKS dan Demokrat yang mengusungnya sebagai capres.
Baca Selengkapnya