2 Kandidat kuat cawapres Prabowo dan Jokowi, diumumkan last minute?
Merdeka.com - Jokowi diprediksi akan kembali bertarung dengan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Untuk cawapres, keduanya belum mengumumkan siapa yang layak sebagai pendampingnya.
Padahal, pendaftaran capres-cawapres sudah dibuka pada sejak tanggal 4 Agustus 2018 lalu. Beberapa nama kandidat sebagai cawapres Jokowi dan Prabowo telah beredar. Dari banyak nama beredar, diprediksi hanya dua nama yang kuat dari kedua capres tersebut. Berikut nama-nama tersebut:
Moeldoko kandidat kuat Jokowi
-
Dimana pendaftaran capres cawapres? Pasangan bacapres-bacawapres diwajibkan membawa dokumen yang berisi visi dan misi programnya sebagai bahan kampanye saat melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kapan penetapan Capres-Cawapres? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan mengumumkan penetapan pasangan Capres-Cawapres pada 13 November 2023 mendatang.
-
Kapan pendaftaran capres-cawapres 2024? Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa yang mendaftarkan diri sebagai Capres-Cawapres? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kapan Prabowo mengumumkan cawapres? Hingga saat ini, tinggal Prabowo yang belum mengumumkan cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadwalkan pertemuan antara ketua umum partai pada Jumat (20/10). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Moeldoko disebut-sebut kandidat kuat Jokowi pada Pilpres 2019. Hal itu karena Moeldoko dinilai minim resistensi dari partai politik anggota koalisi pendukung pemerintah. Kabar Moeldoko menjadi kandidat Jokowi juga nampak setelah mantan panglima TNI itu keluar dari partai Hanura.
Meski begitu Kepala Staf Kepresidenan ini enggan berspekulasi mengenai pencalonannya sebagai cawapres Jokowi."Saya enggak mau kalau-kalau, saya enggak mau spekulasi," kata Moeldoko di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/7).
Mahfud MD
Selain Moeldoko, nama Mahfud MD santer dikabarkan menjadi kandidat kuat sebagai cawapres Jokowi. Sebab dia merupakan satu-satunya nama yang masuk dalam daftar cawapres Jokowi dari kalangan akademisi. Beberapa pihak menilai, Mahfud paling layak mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
Mahfud sendiri mengaku hanya bisa bersyukur namanya masuk dalam bursa cawapres Jokowi. "Alhamdulillah, biar nanti berproses, mudah-mudahan lahir calon yang terbaik, yang penting Indonesia itu jadi lebih baik," katanya beberapa waktu lalu.
AHY kandidat kuat Prabowo
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diprediksi menjadi kandidat kuat cawapres Prabowo Subianto. Prabowo melirik AHY sebagai pendampingnya jauh sebelum Demokrat dan Gerindra resmi berkoalisi. Prabowo menilai AHY mampu menggaet para pemilih muda sehingga tepat bila dirinya bersanding dengan putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Saya mengatakan kita pun melirik saudara AHY. Masalahnya adalah bahwa bagian dari para pemilih yang usia di bawah 45 tahun besar sekali. Jadi kalau antara pemilih dan calon di atas itu hubungan emosionalnya terlalu jauh, ini tidak baik juga," kata Prabowo di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
Salim Segaf
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional telah merekomendasikan nama Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Assegaf Al Jufri untuk dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Jika kedua tokoh ini berdampingan diyakini dapat melawan Jokowi dalam pilpres 2019.
"Letjen Prabowo Subianto didampingi dengan cawapres yang kita rekomendasikan, yaitu Salim Asegaf Al Jufri. Insyaallah ini dapat kita perjuangkan dan kita pertanggungjawabkan," kata Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum adanya sikap dari bacapres membuat pergerakan koalisi terus dinamis. Hal itu menyusul, akan adanya pertemuan antara PKB dan PDIP.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto pada minggu lalu (13/10) mengumumkan kandidat yang berpeluang menjadi bakal cawapres mengerucut menjadi empat nama.
Baca Selengkapnya"Yang pasti kita dari Parpol koalisi belum memutuskan," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco
Baca SelengkapnyaBacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri ke KPU hari ini, Rabu (25/10).
Baca SelengkapnyaKPU mengingat pendaftaran pasangan capres-cawapres akan berakhir pada Rabu (25/10).
Baca SelengkapnyaCak Imin tidak ingin lebih jauh bicara soal pencapresan karena sedang dipingit.
Baca SelengkapnyaKetika ditanya nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya, Prabowo tidak menjawab.
Baca SelengkapnyaHasto tidak menyebut, siapa nama yang akan diumumkan.
Baca SelengkapnyaRangkaian agenda pendaftaran Prabowo-Gibran ke KPU, tengah dirapatkan para Sekjen Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaTinggal Koalisi Prabowo yang belum menentukan cawapres jelang pendaftaran di KPU
Baca SelengkapnyaPasangan Capres Cawapres melakukan kampanye Pemilu 2024 memasuki hari kedelapan pada hari ini, 5 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP bersama koalisi mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnya