2 minggu jelang pencoblosan, bisakah Prabowo kejar Jokowi?
Merdeka.com - Pasangan kedua capres dan cawapres, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Jokowi - Jusuf Kalla terus bersaing ketat berebut elektabilitas dalam Pilpres 9 Juli nanti. Terlebih, waktu keduanya kian mepet jelang pencoblosan.
Menurut pengamat politik Universitas Jayabaya Igor Dirgantara, tren kedua pasangan tersebut memang mengalami kenaikan. Namun, pasangan Prabowo-Hatta tampak signifikan alami peningkatan.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
"Tren biasanya tidak bakal bergeser dalam jangka waktu pendek, sedangkan Pilpres tinggal hitungan hari. Saya perhitungkan, dalam dua pekan ke depan ini, tren elektabilitas Prabowo akan terus naik," kata Dirgantara di Jakarta, Jumat (27/6) malam.
Dirgantara menuturkan, kenaikan Prabowo-Hatta lantaran koalisi partai yang mendukungnya memiliki kekuatan solid. Terlebih, mesin politik juga diisi para politisi elit.
"Gerindra dan PKS sudah pasti solid. Golkar memiliki infrastruktur yang telah mengakar sejak lama. Parpol sesama Koalisi Merah Putih juga sama baiknya," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Dirgantara, pada kubu Jokowi-Jusuf Kalla hanya mengalami sedikit kenaikan elektabilitas. Selain itu, menurutnya, publik juga menyoroti soal kinerja Jokowi . Terlebih, beberapa waktu lalu ada kabar soal kebocoran APBD DKI Jakarta.
"Bagaimanapun juga, ini berpengaruh. Padahal tinggal dua pekan lagi pilpres dilakukan," terangnya.
Sebelumnya, Survei LIPI yang dirilis tanggal Kamis 26 Juni 2014 menyimpulkan, elektabilitas Jokowi - JK sebesar 43%, sedang elektabilitas Prabowo - Hatta sebesar 34%. Atau terpaut 9%. Namun, pemilih yang belum menentukan sebesar 23%.
Survei yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini menggunakan metode multistage random sampling. Responden survei ini sebanyak 790 orang, di 17 propinsi dengan margin of error 3,51% dan tingkat kepercayaan 95%. Data diambil dari 5 hingga 24 Juni 2014.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempunyai peluang untuk memimpin dalam skema head to head, baik ketika berhadapan dengan Ganjar maupun Anies.
Baca SelengkapnyaMenurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) sempat bertarung di Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo-Gibran konsisten naik. Ganjar-Mahfud mengalami penurunan, dan Anies-Muhaimin stabil.
Baca SelengkapnyaSementara tren elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai capres cenderung fluktuatif.
Baca SelengkapnyaPembicara LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran jika bisa mempertahankan tren peningkatan elektabilitasnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo dianggap bisa melanjutkan program yang sudah digagas Jokowi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Jokowi dan Prabowo terlihat kompak meninjau pabrik PT Pindad.
Baca SelengkapnyaBerikut jawaban Kaesang Pangarep saat ditanya alasan masuk PSI karena ingin menangkan Gibran.
Baca SelengkapnyaPada survei terbaru bulan November 2024, elektabilitas Prabowo terus mekesat naik ke 41,7 persen atau ada kenaikan sebesar 2,8 persen dari September 2023.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca Selengkapnya