2 Politikus senior ini merasa senasib dengan Anas
Merdeka.com - Publik mengakui Anas Urbaningrum memiliki jaringan politik yang terbangun luas dan erat. Itu sebabnya, banyak tokoh, mayoritas mantan aktivis HMI yang datang ke rumah Anas, setelah penetapan tersangka oleh KPK.
Di antara sekian tamu, terdapat dua politisi senior yang mengaku nasibnya mirip Anas. Keduanya adalah AM Fatwa dan Akbar Tandjung.
Sejarah membuktikan, kendati pernah tersangkut kasus hukum, Fatwa dan Akbar bisa bangkit lagi dalam karier politiknya. Itu pula yang mereka sampaikan kepada Anas. Bahkan, Fatwa tak segan memberi Anas sangu penting yaitu buku tentang pengalaman di penjara Cipinang.
-
Bagaimana Anwar Usman membela diri? Anwar mengklaim tetap mematuhi asas dan norma sebagai hakim MK dalam memutuskan gugatan perkara 90 tentang syarat Capres-Cawapres.
-
Apa yang diklaim Anwar Usman? Anwar mengklaim tetap mematuhi asas dan norma sebagai hakim MK dalam memutuskan gugatan perkara 90 tentang syarat Capres-Cawapres.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Unang bangkit dari keterpurukan? Demi menghindari keputusasaan, Suhardi Prabowo Sariunang Kardiman Suwardi Wibowo, demikian nama asli Unang, akhirnya memutuskan untuk memulai bisnis baru. Ia membuka layanan obat non medis atau alternatif sebagai langkah untuk mencari kembali kestabilan finansial dan keberhasilan.
-
Apa hasil perjuangan Arifin? Pengorbanan Arifin yang gigih bertempur di depan markas Kempeitai membuahkan hasil. Kelompok pejuang tanah air berhasil melucuti senjata para tentara Jepang. Tak hanya itu, para tentara Jepang juga digiring masuk ke Penjara Surakarta.
-
Bagaimana Anwar Usman melanggar etik? Hal tersebut lantaran, paman dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka itu melakukan pelanggaran etik yang diputuskan oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK).
Fatwa menilai, nasib Anas mirip dengan kisahnya dahulu. Dia menyebut Anas telah terzalimi oleh partainya sendiri.
"Ini kan nyatanya begitu, seorang ketum partai penguasa tergulingkan. Wah ini nggak usah dijelaskan lagi saya rasa," terangnya usai bertemu Anas di Jakarta, Rabu (27/2).
Fatwa mengatakan, banyak hal yang mereka diskusikan, salah satunya soal situasi politik di Republik Indonesia yang mulai terlihat tidak sehat lagi. Menurutnya kondisi politik saat ini tidak jauh berbeda dengan situasi politik di zaman Orde Baru.
"Jadi kita ngobrol santai saja, sekarang kan menghadapi tahun politik. Saya masih aktif di politik sekarang ini, sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sedangkan Mas Anas tidak bisa aktif lagi karena kondisi tersangka. Saya pernah mengalami di zaman Orde Baru sekian lama saya terzalimi, nampaknya sekarang ini gantian," kata AM Fatwa.
Setelah masuk penjara, karier Fatwa sebagai politisi kembali terbangun di Partai Amanat Nasional. Dia sempat menduduki posisi wakil ketua DPR, pada era Ketua DPR Akbar Tandjung. Sekarang, Fatwa yang ditahan karena kasus Tanjung Priok itu menjabat sebagai anggota DPD.
Sama seperti Fatwa, Akbar Tandjung juga memberi Anas kalimat-kalimat penyemangat.
"Dalam kehidupan anda dibunuh sekali mati, tapi dalam politik dibunuh beberapa kali pun akan bisa bangkit kembali. Saya pun pernah mengalami itu dan kembali sekarang saya bisa menjadi ketua dewan pertimbangan Partai Golkar," ujar Akbar di Jakarta Timur, Sabtu (23/2).
Akbar mengatakan sekitar enam tahun lalu orang menganggap dirinya sudah habis. "Bahkan ada rekan saya mengatakan bahwa saya akan bunuh anda secara politik atau mati secara politik. Dan memang saat itu saya mati secara politik karena Golkar di Bali. Tapi Alhamdulillah saya muncul menjadi dewan pertimbangan jadi artinya dalam politik saya muncul lagi, jadi hal yang sama bisa saja terjadi terhadap saudara Anas," kata Akbar.
Yang jadi pertanyaan, akankah nasib Anas akan sama dengan kedua seniornya nanti, kembali berjaya setelah terpuruk oleh kasus hukum? Waktu yang akan menjawab.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada Kabupaten Mojokerto 2024 disebut-sebut sebagai ajang memperebutkan pengaruh dua kiai besar di wilayah setempat
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan lebih memilih pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaBukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati Tegaskan Ganjar-Mahfud Belum Dipensiunkan: Mereka Masih Tetap Kuat!
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin dulu bersama sama bergerak menurunkan rezim orde baru.
Baca SelengkapnyaCak Imin lantas berkelakar kalau ingin menjadi calon presiden harus dipecat dahulu.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid telah mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat, PBB dan PKS.
Baca SelengkapnyaKetiganya memiliki popularitas dan kapabilitas serta elektabilitas yang cukup kuat
Baca SelengkapnyaWacana duet Ganjar dan Anies merupakan komposisi yang menarik.
Baca SelengkapnyaKetua MK Anwar Usmar juga dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik dalam putusan yang membuat Gibran bisa maju menjadi cawapres pendamping Prabowo
Baca Selengkapnya