Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Tahun Jokowi-JK, Fahri bilang 'revolusi mental mana bentuknya?'

2 Tahun Jokowi-JK, Fahri bilang 'revolusi mental mana bentuknya?' Fahri Hamzah. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan genap 2 tahun kedua pada 20 Oktober mendatang. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, saat ini pemerintah bekerja tanpa berpikir. Sehingga arah dari pemerintahan Jokowi-JK menjadi tidak jelas.

"Ada pepatah yang katakan dunia ini dirusak oleh 1 dari 2 jenis manusia. Satu, itu yang bekerja saja tanpa berpikir. Kedua, yang berpikir saja tanpa bekerja. Yang agak repot dari pemerintahan Jokowi 2 tahun ini dia bekerja saja tanpa berpikir," kata Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/10).

"Itu yang sebabkan kita enggak tahu pemerintah lagi ngapain. Kita enggak tahu mesti ngapain. Pertama-tama, bangsa itu perlu arah, dari awal Presiden punya kampanye, narasi, narasinya harus dielaborasi," sambungnya.

Visi dan cita-cita revolusi mental yang digagas, menurut Fahri, baru sebatas wacana. Menteri kabinet kerja belum mengetahui definisi revolusi mental yang dimaksud Jokowi. Sehingga, banyak menteri yang salah tafsir.

"Kita belum tahu yang disebut revolusi mental itu apa, mana bentuknya? Menteri sudah diganti. Dulu di awal-awal PR menterinya mendefinisikan revolusi mental tuh secara lucu-lucu. Ada yang lompat pagar, ada yang makan kue tidak lagi beli dari toko tapi harus direbus. Ada yang matiin AC. Ada yang dulu pakai baju putih seperti baju Presiden, jadi revolusi mental tuh apa," jelasnya.

Oleh karena itu, Fahri menganggap dampak positif revolusi mental sama sekali belum dirasakan warga. Parahnya lagi, lanjut dia, Jokowi malah ikut dalam dalam operasi pemberantasan pungli (OPP) di Kementerian Perhubungan di mana banyak pihak menyebut kasus itu adalah kasus kecil.

"Revolusi mental apa. Apa efeknya pada kita. Masa revolusi mental tiba-tiba 2 tahun kemudian Presiden gerebek pungli dan kacaunya dia katakan KPK urus yang besar-besar. Saya urus yang kecil-kecil, darimana dasarnya," ujar Fahri.

Fahri melanjutkan, tak kalah menyita perhatian adalah bagaimana pemerataan kesejahteraan sosial di Indonesia. Fahri mengaku miris dengan kondisi ekonomi di daerah perbatasan seperti Kalimantan Utara. Karena pembangunan tak merata, kata dia, banyak warga yang tergoda untuk pindah menjadi WN Malaysia.

"Ada orang pesisir dan perbatasan yang anggap negara sudah tidak ada. Saya sedih dapat laporan dari anak-anak muda di perbatasan Kalimantan Utara, ada ribuan orang tiap hari tergoda imannya untuk pindah jadi WN lain. Karena memberikan fasilitas, pelayanan, kesejahteraan yang lebih baik, bagaimana anda bertahan," tegasnya. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sentilan-Sentilan Anies dari Kandang Banteng, Sindir Jargon Jokowi hingga Jateng Bukan Cuma PDIP
Sentilan-Sentilan Anies dari Kandang Banteng, Sindir Jargon Jokowi hingga Jateng Bukan Cuma PDIP

Anies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Santai Tanggapi Kritik Keras Surya Paloh Soal Revolusi Mental Tak Optimal
VIDEO: Jokowi Santai Tanggapi Kritik Keras Surya Paloh Soal Revolusi Mental Tak Optimal

Presiden Joko Widodo menanggapi sindiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut gagasan revolusi mentalnya hingga kini belum maksimal.

Baca Selengkapnya
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral
Habiburokhman Bicara Dinamika Politik: Kita Sudahi Gaya Politik Kalkulator Elektoral

Habiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Ubedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi

Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mata Melotot Jokowi Gregetan Diserang Fitnah & Framing Jahat Usai Masuk Tokoh Terkorup
VIDEO: Mata Melotot Jokowi Gregetan Diserang Fitnah & Framing Jahat Usai Masuk Tokoh Terkorup

Jokowi menegaskan saat ini banyak mendapat tuduhan, fitnah, framing jahat tanpa adanya bukti

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Pemerintah seperti Orba, TKN Prabowo-Gibran: Pak Jokowi Sangat Demokratis
Megawati Bicara Pemerintah seperti Orba, TKN Prabowo-Gibran: Pak Jokowi Sangat Demokratis

Menurut Nusron, sistem seperti orde baru hanya terjadi apabila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya
PDIP Tuding Rumah Hasto Digeledah Pengalihan Isu, Ini Jawaban Jokowi
PDIP Tuding Rumah Hasto Digeledah Pengalihan Isu, Ini Jawaban Jokowi

Jokowi menanggapi tudingan penggeledahan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK hanya pengalihan isu.

Baca Selengkapnya
PDIP Cabut Laporan Polisi Terhadap Rocky Gerung
PDIP Cabut Laporan Polisi Terhadap Rocky Gerung

"Saya putuskan untuk mencabut laporan, apa yang disampaikan dr Rocky Gerung saya pikir lama-lama jadi benar juga."

Baca Selengkapnya
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso

"Saya sangat tidak setuju, itu kampungan menurut saya kalau pemikiran itu, ndeso," kata Luhut

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Tertawa Enjoy Respons Namanya Masuk Daftar Tokoh Dunia Korup Versi OCCRP
VIDEO: Jokowi Tertawa Enjoy Respons Namanya Masuk Daftar Tokoh Dunia Korup Versi OCCRP

Sambil tertawa, Jokowi justru bertanya balik korupsi yang sudah dilakukan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Alasan Mengejutkan Mahfud Yakini Jokowi Tak Diproses Hukum Usai Jadi Nominasi Pemimpin Korup
VIDEO: Alasan Mengejutkan Mahfud Yakini Jokowi Tak Diproses Hukum Usai Jadi Nominasi Pemimpin Korup

Menurut Mahfud rilis yang dari OCCRP bukanlah bukti hukum. Dia menjelaskan bahwa bukti hukum harus didasarkan pada proses yang sesuai.

Baca Selengkapnya