Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Tim pasangan calon Pilkada Surabaya tolak hasil cetak surat suara

2 Tim pasangan calon Pilkada Surabaya tolak hasil cetak surat suara Hasil cetak surat suara ditolak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim dua pasangan kandidat Pilwali Surabaya, Jawa Timur, kompak menolak hasil cetak surat suara. Mereka mendesak pemenang tender atau rekanan percetakan untuk mendesain surat suara sesuai desain yang diajukan masing-masing Paslon.

Saat proofing surat suara dan debat Paslon di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya di Jalan Adityawarman, Selasa (20/10), ternyata kualitas warna dan gambar contoh surat suara yang diperlihatkan sangat jelek, serta tidak sesuai dengan desain yang dikirimkan masing-masing tim Paslon.

Ketua Tim Sukses Paslon Nomor Urut Satu, Rasiyo-Lucy Kurniasari, Agung Nugroho mengaku kecewa dengan hasil cetak surat suara yang diperlihatkan oleh KPU Surabaya.

"Hasil cetaknya tidak sesuai. Warnanya tidak terang seperti apa yang telah kita sampaikan ke KPU kemarin," keluh Agung di Kantor KPU Surabaya.

Tak hanya itu, mantan Komisioner KPU Jawa Timur ini juga menyesalkan ‎alat peraga kampanye (APK) yang hingga saat ini masih banyak yang belum terpasang di beberapa lokasi. Agung menilai, kinerja KPU tidak maksimal dalam menyosialisasikan gelaran pesta demokrasi lima tahunan di Kota Pahlawan ini.

Akibatnya, aura pilkada serentak, 9 Desember 2015 di Kota Surabaya ini belum tampak. Menurutnya, ini bisa merugikan warga Surabaya, karena tidak tahu kalau Pilwali nanti akan diikuti oleh dua Paslon, yaitu Rasiyo-Lucy dan pasangan nomor urut dua, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.

‎"KPU bilang Jumat kemarin sudah terpasang semua, tapi ternyata belum dan kami meminta KPU agar segera memasang APK-nya. Jika ada yang rusak segeralah diganti. Jika masih seperti ini, jangan salahkan calon kalau memasang sendiri APK-nya. KPU sendiri tidak proaktif menyosialisasikan masalah ini," tegasnya.

Tim Pasangan Risma-Whisnu juga mengeluhkan hal yang sama dan meminta pihak rekanan percetakan segera mengontrol kualitas surat suara sesuai contoh desain yang diajukan.

"Kami minta perusahaan pemenang tender mencetak kertas suara di mesin cetaknya dulu, agar kualitasnya kelihatan, terlalu gelap atau terang," kata Juru Bicara Tim Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono. ‎‎

Terkait atribut Risma-Whisnu, yang mengenakan simbol Bendera Merah Putih di dada kiri, Didik mengaku pihaknya membangkitkan semangat: Siapapun pilihan masyarakat, Merah Putih tetap yang utama. "‎Tidak ada perpecahan dan konflik setelah Pilkada digelar," jelas mantan anggota KPU Jawa Timur ini.

‎Sedangkan, baju putih yang dipakai Risma-Whisnu seperti pada gambar kertas suara, menurutnya sebagai perlambang ketulusan. Meski diusung Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) yang identik dengan warna merah, pasangan Risma-Whisnu tidak akan mengenakan baju partai, karena keduanya sudah menjadi milik warga Surabaya.

‎"Biarkan masyarakat Surabaya memiliki Risma-Whisnu, dan Merah Putih di dada melambangkan bakti kami untuk Indonesia," tuturnya.

‎Sedang soal acara debat kandidat yang dijadwalkan KPU pada 30 Oktober nanti, Didik menyebut, juknis (petunjuk teknis) skema debat yang dibuat KPU, beda dengan Pilkada sebelumnya. Sehingga aura Pilkada tidak nampak di Surabaya.

"‎Skema debat kali ini tidak ada keriuhan, alat peraga dilarang, kemudian yel-yel dilarang. Pilkada di Surabaya terasa hambar," ucap aumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya itu menyayangkan.

P‎ria yang akrab disapa Didonk ini juga menyesalkan adanya beberapa batasan yang mengakibatkan keriuhan dan kegembiraan dalam Pilkada tidak terlihat lagi. "Sudah alat peraganya sedikit, keriuhan juga dilarang. Begitu banyak aturan pada Pilkada kali ini," keluh Didik.

P‎ada pelaksanaan pilkada 9 Desember depan, imbuh dia, terkesan partisipasi masyarakat ditekan, serta menumpulkan kreativitas tim pemenangan pasangan calon. "Ini (Pilkada) jauh lebih buruk dari lima tahun lalu," tandasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno di Jatim, Saksi Anies-Muhaimin Ungkap Ada Kecurangan ASN dan Perangkat Desa
Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno di Jatim, Saksi Anies-Muhaimin Ungkap Ada Kecurangan ASN dan Perangkat Desa

Rekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang di Jatim, Saksi Anies dan Ganjar Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno
Prabowo-Gibran Menang di Jatim, Saksi Anies dan Ganjar Tolak Tanda Tangan Hasil Pleno

Kejadian serupa juga pernah muncul saat rapat pleno rekapitulasi nasional untuk provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
KPU Bali Ungkap Saksi Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Hasil Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024
KPU Bali Ungkap Saksi Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Hasil Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024

Mereka menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Sulsel Temukan 200 Ribu Surat Suara Pemilu 2024 Tak Sesuai Spesimen
Bawaslu Sulsel Temukan 200 Ribu Surat Suara Pemilu 2024 Tak Sesuai Spesimen

Bawaslu Sulsel menemukan 200 ribu lembar surat suara pemilu tidak sesuai spesimen saat pencetakan di dua perusahaan, yakni PT Adi Perkasa dan Fajar Grafika.

Baca Selengkapnya
Tak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP
Tak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP

Kedua pengaduan itu telah dilaporkan ke Bawaslu RI pada 19 Februari 2024 dan dibalas pada 22 Februari 2024, dengan status laporan tidak memenuhi syarat materil.

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar soal Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Memuat Dua Paslon: Kok KPU Minta Maaf Terus
Respons Ganjar soal Surat Suara Simulasi Pilpres Hanya Memuat Dua Paslon: Kok KPU Minta Maaf Terus

Simulasi pencoblosan calon presiden dan wakil presiden dengan surat suara yang hanya menampilkan dua kolom pasang calon menuai kritik dari berbagai pihak.

Baca Selengkapnya
Saksi Ganjar-Mahfud Tolak Teken Hasil Rekapitulasi 3 Kabupaten di Bali, Begini Respons I Wayan Koster
Saksi Ganjar-Mahfud Tolak Teken Hasil Rekapitulasi 3 Kabupaten di Bali, Begini Respons I Wayan Koster

Saksi tolak perhitungan suara hasil rekapitulasi di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Gianyar, Karangasem, dan Badung

Baca Selengkapnya
KPU Klaim Dokumen Golkar Soal Sengketa Pileg Dapil Tanjung Pinang 4 Tak Valid
KPU Klaim Dokumen Golkar Soal Sengketa Pileg Dapil Tanjung Pinang 4 Tak Valid

KPU klaim dokumen yang menjadi dasar Partai Golkar mendalilkan selisih suara dapil Tanjung Pinang 4 tidak valid

Baca Selengkapnya
Pemilu di Bima Diwarnai Kerusuhan Hingga Kotak Suara Dibakar, Ini Penjelasan KPU
Pemilu di Bima Diwarnai Kerusuhan Hingga Kotak Suara Dibakar, Ini Penjelasan KPU

Kerusuhan terjadi di Bima, sejumlah kotak suara dibakar

Baca Selengkapnya
Anggota KPPS di Empat Lawang Diduga Jual Surat Suara Sisa ke Caleg, Bawaslu Turun Tangan
Anggota KPPS di Empat Lawang Diduga Jual Surat Suara Sisa ke Caleg, Bawaslu Turun Tangan

Anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, diduga menjual surat suara sisa kepada calon anggota legislatif.

Baca Selengkapnya
KPU Rilis Desain Surat Suara Pilpres 2024, Begini Penampakannya
KPU Rilis Desain Surat Suara Pilpres 2024, Begini Penampakannya

KPU merlisi desain surat suara Pilpres 2024 yang disepakati calon presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Terbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras

Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.

Baca Selengkapnya