22 Bulan Kemenko Maritim, tiga kali ganti menteri
Merdeka.com - 26 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo mengumumkan Kabinet Kerja setelah dilantik menjadi presiden. Jumlah kementerian koordinator bertambah satu yakni kementerian koordinator kemaritiman. Kementerian ini dibuat untuk mewujudkan salah satu program Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Belum dua tahun, kementerian ini sudah tiga kali berganti menteri.
Menteri pertama yang dipercaya menjabat adalah Dwisuryo Indroyono Soesilo. Harapan tinggi disampaikan Jokowi kepada mantan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan serta Direktur Sumber Daya Perikanan dan Aquakultur FAO, Perserikatan Bangsa Bangsa.
Hanya 10 bulan menjabat, Indroyono dicopot saat Jokowi mengumumkan reshuffle jilid pertama pada 12 Agustus 2015, dia digantikan oleh Rizal Ramli.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
-
Kapan pembekalan Menteri? Tak hanya itu, para Menteri baru juga akan menerima sejumlah pembekalan yang dipimpin langsung oleh Prabowo pada 25-27 Oktober 2024.
-
Siapa Menteri Agama dengan masa jabatan terpendek? Fathurrahman adalah menteri agama yang menjabat dalam tempo paling singkat, yakni sekitar sepuluh bulan (2 Oktober 1946 - 26 Juli 1947).
Rizal Ramli pun mengubah nama kementerian dengan menambahkan sumber daya menjadi kementerian koordinator kemaritiman dan sumber daya. Mantan Menko Ekuin di era Presiden Abdurrahman Wahid itu langsung melakukan gebrakan.
Meski bukan bidangnya, Rizal langsung menggebrak kebijakan rencana pembelian 30 pesawat Airbus A 350 XWB untuk maskapai Garuda Indonesia. Menko Rizal saat itu menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh. Menko Rizal menyatakan, Garuda punya pengalaman buruk saat pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa. Rizal meminta Garuda mempertimbangkan ulang pembelian pesawat dan lebih memfokuskan juga memperkuat jalur penerbangan domestik dan regional.
Rizal juga sempat adu pendapat dengan Wapres Jusuf Kalla Selanjutnya, kebijakan pembangunan listrik 35.000 Megawatt. Ada juga soal kebijakan penurunan Dwelling Time Pelabuhan Tanjung Priok dengan menargetkan hanya berlangsung dua hari.
Soal perpanjangan kontrak Freeport, Rizal mengatakan pemerintah harus menaikkan royalti hingga 5-7 persen, karena selama ini Freeport hanya membayar 1 persen royalti. Freeport juga harus mau mengurusi limbah. Lalu Freeport harus membangun smelter, dan CSR dari Freeport untuk sekitarnya.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah perseteruan Rizal dengan Menteri ESDM Sudirman Said terkait blok Masela. Rizal menginginkan agar pembangunan kilang menggunakan skema pipanisasi di darat (onshore LNG/OLNG), sedangkan Sudirman Said menginginkan kilang dibangun di laut menggunakan skema LNG terapung (floating LNG/FLNG/offshore). Presiden Jokowi akhirnya memutuskan pembangunan kilang dilakukan di darat.
Hari ini, Rabu 27 Juli 2016, Rizal mengakhiri tugasnya sebagai menko maritim. Hanya 11 bulan dia menjabat. Presiden Jokowi mencopotnya dan menggantikan dengan Luhut Pandjaitan yang bergeser dari Menko Polhukam.
Dalam akun Twitternya, @RamliRizal, Rizal menyatakan sudah berbuat yang terbaik selama menjabat sebagai Menko Kemaritiman.
"Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia ..DR. Rizal Ramli," tulis Rizal Ramli dalam akun Twitternya yang dikutip merdeka.com, Rabu (27/7).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang sejarah Indonesia ternyata ada Kapolri yang dijabat dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaMomen Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi temu kangen dengan teman-temannya di SMP saat bertugas di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSaat ini posisi Kabaharkam Polri dijabat oleh Komjen Fadil Imran. Mantan Kapolda Metro Jaya itu resmi duduk di kursi Kabaharkam pada 27 Maret 2023.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKehadiran Luhut menjadi kejutan tersendiri lantaran kondisinya yang tengah sakit dan harus menjalani perawatan di Singapura
Baca SelengkapnyaBasuki ikut menggotong saat keranda jenazah Rizal Ramli melewati tangga depan rumahnya.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia pada hari Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli, ekonom dan juga politikus ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) pada Selasa, 2 Januari 2024, pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaRencananya jenazah Rizal akan berada satu liang lahat dengan istrinya Herawati Moelyono.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat hanya menjabat selama tiga bulan periode 19 Februari 1993 – 21 Mei 1993.
Baca SelengkapnyaJodi Mahardi menyampaikan hak dan aturan para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kemenko Marves akan tetap dipenuhi.
Baca Selengkapnya