25 Kali sehari di TV, survei sebut HT lebih populer dari Jokowi
Merdeka.com - Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi Universitas Negeri Semarang (PUSKAPHDEM) hari ini merilisi hasil jajak pendapat mereka soal tingkat keterpilihan dan popularitas para calon presiden muda.
Menurut Direktur PUSKAPHDEM, Arif Hidayat, lagi-lagi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi, bertengger di posisi teratas dalam hal keterpilihan (elektabilitas).
"Elektabilitas Joko Widodo mencapai 82,89 persen. Itu adalah andil media karena menjadi media darling (kesayangan media massa)," kata kata Arif dalam acara diskusi di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Kemudian, Arif melanjutkan, di posisi kedua soal elektabilitas disabet oleh Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Priyo Budi Santoso dengan meraup 77,19 persen. Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, menguntit di tempat ketiga dengan perolehan 64,57 persen.
Sementara di tempat keempat diambil Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo, yakni dengan jumlah pemilih 54,57 persen. Nama-nama lain seperti Muhaimin Iskandar, Puan Maharani, Anis Matta, dan lainnya masih tertatih-tatih mengejar tingkat keterpilihan nama-nama besar itu.
Namun, Arif memaparkan fakta yang mengejutkan. Dari hasil survei itu terungkap fakta popularitas Calon Wakil Presiden dari Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo, justru mengalahkan Jokowi.
"Soal popularitas, ternyata Hary Tanoe menduduki peringkat pertama dengan 83,27 persen. Tidak heran, dalam catatan kami 25 kali sehari dia muncul di televisi, baik di sinetron, kuis, dan lainnya," ujar Arif.
Menurut peneliti PUSKAPHDEM, Pujiono, survei itu dilakukan di 32 provinsi dan melibatkan 1070 responden. Semua responden diambil dari berbagai macam kalangan dan usia.
Arif menambahkan, dari hasil jajak pendapat, 88,78 persen responden menginginkan pemimpin yang tegas. Dia melanjutkan, 52,05 persen responden menginginkan regenerasi kepemimpinan. Sedangkan 73 persen responden suka terhadap pemimpin berusia di bawah 55 tahun.
"Kesimpulannya, Pilpres 2014 momentum capres muda. Semoga mereka bisa memanfaatkan momentum ini, karena pada 2019 mereka sudah dikategorikan capres tua," sambung Arif. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHasilnya, TNI memperoleh angka 85,8 persen dan Presiden 77,1 persen.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dari tiga lembaga survei Indikator, Poltracking, dan Populi menunjukkan popularitas pasangan Prabowo-Gibran melampaui 40 persen.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaLSI memperlihatkan, tren elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan sejak Januari hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil yang didapat, 86,5 persen warga Jateng masih puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya