3 Kali maju di Pilkada Helmy Yahya selalu kalah
Merdeka.com - Nasib kurang beruntung dialami pasangan Helmy Yahya dan Muchendi Mahzareki, calon kepala daerah dari Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dalam hitung cepat Helmy kalah untuk di Pilkada Ogan Komering Ilir.
Helmy dan pasangannya diprediksi kalah dalam hitung cepat dari pasangan AW Noviadi Mawardi-Ilyas Panji Alam yang mendapatkan 49,4 persen suara. Sementara, pria yang mengawali karier sebagai presenter ini hanya meraup 41,6 persen suara.
Sedangkan pasangan Sobli Rozali-Taufik Toha hanya meraih 3 persen suara saja. Dengan demikian, Helmy yang didukung PAN, PKB, PBB, Partai Gerindra, Partai Nasdem dan Partai Demokrat ini menduduki posisi kedua.
-
Siapa yang diyakini Surya Paloh akan menang jika Pilpres dua putaran? Paloh yakin Anies-Cak Imin akan menang jika dua putaran.
-
Kapan Pilkada Serentak terakhir? Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Ini bukan kekalahan pertama yang dialami Helmy Yahya saat maju di dalam Pilkada. Jauh sebelumnya, Helmy sudah menelan dua kali kekalahan untuk menjadi calon kepala daerah di daerah, baik sebagai calon bupati maupun wakil gubernur.
Keikutsertaannya pertama kali dalam pemilu kepala daerah adalah tahun 2008. Ketika itu, dia berpasangan dengan Syahrial Oesman, dia bertanding melawan Alex Noerdin dan Eddy Yusuf yang juga pertama kali maju sebagai calon gubernur.
Saat maju, Helmy dan Oesman didukung oleh PDIP, PPP, dan PKS serta 12 Parpol yang tergabung dalam Forum Partai Politik Bersatu Sriwijaya (FPPBS). Sedangkan Alex mendapat dukungan dari Partai Golkar, Partai Demokrat, PBB, PAN, PBR, dan PNBK.
Bagaimana hasilnya?
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 29 November 2024, tercatat sudah ada lima petahana di Pilgub yang tumbang menurut hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaKhofifah pernah dua kali gagal yakni pada Pilkada Jatim 2008 dan 2013 silam.
Baca SelengkapnyaMegawati menyebutkan Pilkada 2024 menjadi tontonan demokrasi yang kini terancam mati karena penggunaan sumber daya dan alat negara.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyindir pihak yang kalah Pilkada Serentak 2024 malah menyalahkan institusi lain.
Baca SelengkapnyaTak hanya kalah, beberapa calon justru memperoleh suara terendah dari penantangnya. Calon petahana kalah telak meski sempat diunggulkan.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah anak piatu 5 kali gagal masuk TNI kini memilih menjadi anggota Polri.
Baca SelengkapnyaDi Dapil 2 Jabar, banyak Caleg yang memiliki latar belakang beragam, salah satunya publik figur.
Baca SelengkapnyaSelama 36 tahun bersaing dalam pemilu, Padmarajan tak pernah menang, baik di daerah maupun parlemen.
Baca SelengkapnyaDalam video yang viral tersebut, terlihat pemuda itu didampingi oleh kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan penuh
Baca Selengkapnya